Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
ANGGOTA Komisi VII DPR RI Mulyanto menduga ada upaya de-habibienisasi terkait perombakan kelembagaan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) belakangan ini. Politikus Fraksi PKS ini merasa banyak sekali peninggalan Habibie yang hilang.
"Saya mencatat akhir-akhir ini saja telah hilang atau segera dilebur kelembagaan Dewan Riset Nasional (DRN), Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) dan Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT), LIPI, BATAN dan LAPAN. Sebelumnya telah dihapus Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS), Dewan Standarisasi Nasional (DSN) serta dimuseumkannya N-250 Si Gatot Kaca," ujar Mulyanto dalam siaran persnya, Jumat (7/5).
Dijelaskannya, negara tidak bisa begitu saja menghilangkan jejak pengembangan Iptek yang sudah dibangun susah payah oleh Begawan Teknologi Indonesia, BJ Habibie. Bangsa ini harus mengakui bahwa Habibie berhasil membangun struktur pembangunan teknologi iptek (techno-structure) yang kokoh dan bermanfaat di Indonesia.
"Pak Habibie berhasil membangun human-ware (SDM), technoware (peralatan), orgaware (kelembagaan) maupun infoware (jaringan) yang berujung pada beroperasinya Badan Usaha Milik Negara Industri Strategis (BUMNIS). BUMNIS ini merupakan wahana anak bangsa memproduksi peralatan Hankam dan sipil canggih mulai dari pesawat, kapal, tank, senjata, peledak, industri berat sampai elektronik. Pada posisi tertentu, bisa dibilang, BUMNIS sangat berperan membangun kekuatan pertahanan dan keamanan nasional," paparnya.
Mulyanto menambahkan, ide pengembangan iptek oleh Habibie sangat visioner. Habibie ingin membangun kedaulatan dan kemandirian bangsa di berbagai bidang, agar Indonesia tidak tergantung dan didikte oleh pihak asing. Apalagi Indonesia adalah Negara kepulauan, yang membutuhkan infrastruktur transportasi antar-pulau dalam rangka membangun persatuan dan kesatuan bangsa.
Menurut Mulyanto, jauh-jauh hari Habibie sudah mengibarkan upaya membangun keunggulan bersaing (competitive advantage) bangsa ini di samping terus mendayagunakan keunggulan SDA yang ada (comparative advantage).
"Dari pada terlena pada kelimpahan SDA yang suatu saat akan habis dan kita terperangkap pada ‘kutukan SDA’. Habibie meletakkan dasar bagi ekonomi berbasis Iptek (knowledge based economy). Tujuannya agar Indonesia menjadi negara yang digerakkan oleh inovasi (innovation driven country)," tuturnya.
Dulu, lanjut Politikus dapil Banten III ini, mungkin banyak yang sinis dengan Habibienomic ini. Namun sekarang World Economic Forum (WEF), dalam laporan tahunannya (Global Competitive Report) secara regular justru memantau daya saing atau keunggulan masing-masing Negara (entitas ekonomi) berdasarkan peringkat kemampuan inovasi mereka.
Ia menilai Habibie mulai melalui pendekatan negara, memperkuat kelembagaan Iptek Negara sebagai fasilitator dan dinamisator pembangunan iptek, pertahanan dan ekonomi nasional, termasuk dengan dibangunnya Puspiptek di kawasan Serpong dan Cibinong, Bogor.
“Saat Indonesia jatuh krisis dan kita memanggil IMF serta menandatangani LoI (letter of intent), yang menjadi sasaran tembak pertama kali adalah program-program kedaulatan teknologi bangsa ini termasuk PT. IPTN (Industri pesawat terbang Nusantara)," jelasnya.
"Hari ini, pemandangan yang nampak adalah SDM dan peralatan teknologi yang makin menua serta kelembagaan Iptek yang satu demi satu berguguran. Ini semua harus menjadi bahan renungan kita bersama dalam rangka membangun bangsa yang berdaulat, bangsa inovasi (innovation nation) ke depan," pungkasnya. (RO/OL-09)
DPR dan pemerintah tidak menyerap aspirasi semua pihak dalam membahas RUU KUHAP.
KETUA Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Bob Hasan menyatakan, pembahasan Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT) kemungkinan lewat dari target selama tiga bulan.
Terungkap bahwa sindikat telah menjual sedikitnya 24 bayi, bahkan beberapa di antaranya sejak masih dalam kandungan, ke luar negeri dengan harga antara Rp11 juta-Rp16 Juta.
PRESIDEN RI Prabowo Subianto membuka kesempatan rumah sakit (RS) dan klinik asing untuk berinvestasi dan membuka cabang di dalam negeri. Anggota Komisi IX DPR RI agar tidak jadi bumerang
ANGGOTA DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Nasim Khan angkat suara terkait polemik pertunjukan sound horeg yang belakangan marak dipersoalkan masyarakat.
KETUA DPR Puan Maharani menegaskan bahwa pembahasan Revisi Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) tak pernah ditutupi.
UNTUK memperkuat peran akademisi sebagai mitra strategis pemerintah dan dunia usaha, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) menandatangani sejumlah nota kesepahaman dengan berbagai pihak.
Peningkatan kualitas pendidikan tinggi bisa dicapai antara lain dengan memperkuat kolaborasi riset.
TAK mudah melangkah keluar dari kenyamanan, namun Almi membuktikan bahwa keberanian mencoba membuka pintu peluang besar.
Era Soekamto mengatakan akan terus melestarikan dan mempromosikan batik melalui karya-karya rancangannya sebagai seorang desainer serta menghadirkan platform Nusantara Wisdom.
Riset Akademik dalam Olahraga Prestasi Studi yang dilakukan Reilly, Bangsbo, dan Franks (2000) mencatat bahwa olahraga prestasi tidak lagi sekadar ajang unjuk kekuatan fisik dan bakat alami.
Profesor di Indonesia memiliki waktu yang sedikit untuk melakukan riset atau penelitian karena waktunya dihabiskan untuk mengajar di kampus.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved