Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PENELITI politik Saiful Mujani menekankan demokrasi membantu untuk menciptakan kesejahteraan yang lebih luas bukan saja soal pertumbuhan ekonomi. Dalam demokrasi pembangunan merupakan insentif bagi politik yang menimbulkan reward and punishment bagi politisi.
"Kenapa demokrasi membantu pertumbuhan ekonomi, dalam demokrasi pembangunan merupakan satu insentif bagi politis. Dalam demokrasi bukan sistem lain hasil kerja politik dikasih reward tapi jika gagal maka diberi punishment. Dalam demokrasi elit berusaha memuaskan publik," terangnya dalam diskusi daring Tadarus Demokrasi, Sabtu (1/5).
Peran publik dalam demokrasi sangatlah penting dan hanya dalam demokrasi masyarakat bisa bicara secara bebas. Oleh karena itu pemerintah punya kepentingan berkinerja dengan baik.
"Ada tuntutan ril dari masyarakat kenapa mereka harus kerja baik. Adanya media yang kritis, suara yang vokal itu hanya ada di kondisi demokrasi. Kinerja pemerintah berhubungan kemudian dengan penialian masyarakat puas atau tidak puas," paparnya.
Baca juga: Moeldoko Apresiasi May Day Berjalan Damai dan Taat Prokes
Mekanisme demokrasi yang rasional bisa terganggu apabila dalam demokrasi terjadi polarisasi degan politik identitas. Dengan demikian dibutuhkan cara dalam kondisi masyarakat yang sangat bertumpu pada politik indentitas. Maka demokrasi antara politisi dan partai harus mempertimbangkan aspek identitas tersebut.
"Sejauh ini di tingkat nasional yang terjadi politik identitas tapi itu bisa dikontrol. Pada beberapa kasus politik identitas kita masih sngat kuat dan bisa menghambat reward and punishment tersebut. Contoh kasus Ahok di Jakarta yg menilai kerjanya bagus tapi publik tidak memilih Ahok"
Dia menilai selama ini kondisi demokrasi tidak lantas membuat ekonomi ambruk. Presiden Joko Widodo sejak awal telah memberi perhatian lebih kepada pembangunan ekonomi yang secara umum disampaikan sebesar 70%.
"Secara umum secara prioritas oleh Jokowi pembangunan ekonomi seperti dalam pernyataannya lebih dari 70% ke pembangunan ekonomi sangat sedikit perlunya pembangunan demokrasi. Maka hal yang dianggap menghambat pembangunan ekonomi maka itu diabaikan atau dilangkahi," ucapnya.
Menurut hasil studi terjadi kemunduran demokrasi di berbagai dunia saat ini. Kemerosotan tersebut berasal dari tindakan dan sikap hasil dari demokrasi itu sendiri.
"Tapi hasil demokrasi itu mau memperlemah demokrasi itu sendiri dan itu terjadi daei berbagai negara," tukasnya. (OL-4)
(KPU) berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan untuk menentukan rumah sakit milik pemerintah mana yang bakal digunakan untuk tes kesehatan calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2024.
Gerak-gerik pelaku dalam video rekaman yang beredar di media sosial juga dinilai amat tenang. Padahal, pelaku telah ketahuan sedang mencoblos surat suara salah satu pasangan calon.
TKLN 01 Malaysia mendesak pihak KBRI Kuala Lumpur Malaysia, KPU RI, Bawaslu RI, Kepolisian Republik Indonesia untuk segera melakukan tindakan
Tidak sulit untuk menyelesaikan dugaan kecurangan pemilu. Negara sudah memfasilitasi dengan aturan dan lembaga yang berwenang.
Deklarasi dukungan akan dilakukan pada Minggu (7/4) di ICE BSD, Tangerang, Banten, Minggu (7/4).
Sebanyak 20 penyelam yang menamakan diri Divers Relawan Jokowi (DRJ) dari komunitas Masyarakat Maritim Indonesia membentangkan
Bayu melaporkan bahwa struktur kepengurusan baru telah terdaftar secara resmi melalui Keputusan Menteri Hukum dan HAM Nomor AHU-0000825.AH.01.08.TAHUN 2025.
Dalam konteks Indonesia, kebijakan publik sering kali menjadi paradoks yang menyakitkan, alih-alih menyelesaikan masalah justru melahirkan konflik baru.
KETUA Umum Rampai Nusantara, Mardiansyah Semar, menegaskan bahwa hak politik Presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) sebagai warga negara dilindungi oleh undang-undang.
Sebagaimana dirumuskan para pendiri bangsa, demokrasi Indonesia dibangun di atas kesepakatan kebangsaan—yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
PPP yang melirik figur di luar partai untuk jadi ketum juga imbas tidak berjalannya kaderisasi. Figur di luar partai yang berduit juga diperlukan untuk kebutuhan partai.
"Dari segi teoretis dan data empiris, pemilu yang baru dilaksanakan ini justru merugikan kualitas demokrasi."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved