Unhan sebagai ­Think-thank Strategis Kebijakan Pertahanan Negara

Mediaindonesia.com
18/3/2021 08:02

UNIVERSITAS Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI) melaksanakan Sidang Senat Terbuka Wisuda Program Magister (S-2) dan Doktoral (S-3) serta Dies Natalis ke-12 Unhan RI. Sidang Senat Terbuka dipimpin oleh Rektor Unhan RI Laksamana Madya TNI Dr. Amarulla Octavian, S.T., M.Sc., DESD., CIQnR, CIQaR., IPU., yang berlokasi di Kampus Bela Negara kawasan IPSC Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, kemarin. 

Sebanyak 432 orang yang diwisuda, terdiri atas 6 orang dari Program Doktoral dan 426 lainnya dari Program Magister. Menurut Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam sambutan yang dibacakan Wakil Menhan RI Letjen TNI Muhammad Herindra, M.A., M.Sc., dikatakan bahwa, perkembangan lingkungan strategis baik global, regional, maupun nasional saat ini telah menciptakan spektrum ancaman, tantangan, dan risiko yang kompleks terhadap pertahanan negara.  

Menurut Menhan, dalam menghadapi ancaman tersebut, perumusan kebijakan strategis sangat diperlukan. Peran sumber daya manusia (SDM) pertahanan yang unggul dan maju sangat penting untuk merumuskan dan menentukan kebijakan strategis tersebut. Dia mengatakan, para wisudawan Unhan RI telah menjadi bagian dari komunitas pertahanan. 

Baca Juga: Menhan Berharap Mahasiswa Unhan Kuasai Iptek

Sebagai komunitas pertahanan yang berisi SDM yang unggul dan maju di bidang pertahanan negara, mereka mampu menjawab berbagai tantangan. “Tantangan dapat diatasi dengan baik apabila di­ikuti dengan rasa nasionalisme dan patriotisme yang tinggi. 

Unhan RI sebagai Kampus Bela Negara tentunya telah membekali pola pikir dan pola tindak lulusan untuk selalu menumbuhkembangkan karakter dan wawasan kebangsaan sesuai dengan tataran yang terkandung dalam nilai-nilai Bela Negara,” ungkapnya. 

Bahkan dalam konteks kebijakan pertahanan negara, Menhan RI menyebut Unhan sebagai ‘think-thank’ strategis Kementerian Pertahanan. Unhan RI mampu menghasilkan sumbangan bagi ilmu pengetahuan yang baru dalam bidang kebijakan, manajemen, strategi, serta teknologi pertahanan, baik di tingkat nasional maupun internasional. Sementara itu, ada empat hal yang ditekankan Menhan pada Unhan RI. 

Pertama, lulusan Unhan RI harus menjadi pemimpin sektor strategi pertahanan negara. Kedua, lulusan Unhan RI harus mampu menjadi individu yang unggul dan tangguh, serta memiliki budaya akademik yang kompetitif dan mampu menghadapi tantangan di masa mendatang. Ketiga, berkaitan dengan situasi dan kondisi pandemi covid-19 yang sudah mulai terkontrol, namun belum berakhir. 

Baca Juga: Kapal Selam KRI Alugoro-405 Perkuat Alutsista TNI AL

Oleh karena itu, lulusan Unhan RI diharapkan dapat turut dan mampu menyukseskan program vaksinasi. Terakhir atau keempat, kepada penyelenggara pendidikan agar terus bekerja keras meningkatkan kualitas kerja, serta meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan. Hasilkan lulusan yang berkualitas karena mereka akan menjadi calon pemimpin, baik di lingkungan sipil maupun miilter. 

“Saya berharap lulusan Unhan RI dapat bersinergi dengan seluruh sivitas akademika untuk mewujudkan visi Unhan RI mencapai standar kelas dunia (World Class Defence University),” pungkasnya. Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim diwakili Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbud Prof Aris Junaidi mengatakan, Indonesia memiliki sistem pendidikan tinggi yang kompleks. 

Dengan kondisi itu, berpotensi terjadinya disparitas kualitas yang lebar, baik antarprogram studi maupun antar­perguruan tinggi. Dia menyebut, hingga saat ini, terdapat lebih dari 3.200 perguruan tinggi dengan 22.000 program studi, yang menampung lebih dari 6,2 juta mahasiswa, dan 300 ribu dosen. “Tantangan besar yang dihadapi dalam pembangunan SDM di Indonesia adalah bagaimana menggunakan bonus demografi penduduk Indonesia untuk menjadi tenaga produktif,” katanya. 

Di era revolusi industri 4.0 dan society 5.0, serta tantangan pandemi covid-19, pendidikan tinggi terdorong untuk lebih adaptif dengan pertumbuhan pengetahuan yang eksponensial, disrupsi teknologi dan inovasi, serta perubahan sosial dalam masyarakat. Menurutnya, pandemi mempercepat transformasi pendidikan tinggi untuk menerapkan literasi 4.0 (data, teknologi, manusia) dan mengedepankan kolaborasi multi/transdisiplin dan pendekatan sistem berpikir yang menjadi pembaruan dalam kurikulum pendidikan tinggi. 

Dalam kesempatan itu juga digelar orasi ilmiah oleh Dekan Fakultas Farmasi Militer Unhan RI Prof Dr Yahdiayana Harahap dengan topik ‘Upaya Kemandirian Bahan Baku Obat dan Vaksin selama Pandemi untuk Pertahanan Negara’. Dikatakan bahwa, pandemi mengakselerasi kesadaran untuk mandiri secara penuh dalam produksi bahan baku obat dan vaksin. 

Berbagai upaya pun telah dilakukan oleh peneliti di seluruh dunia untuk menemukan obat anti-covid-19. Food Drug Administration USA pada 22 Oktober 2020 telah menyetujui remdesivir sebagai obat anti-covid-19 untuk pasien dengan gejala berat. Sementara itu, Rektor Unhan RI mengatakan wisuda hari itu sangat istimewa karena untuk pertama kalinya bagi Program Doktoral atau S-3. Hal ini merupakan bentuk dan apresiasi juga dari Kemendikbud bahwa Unhan RI benar-benar sudah memenuhi persyaratan akreditasi A, dari S-1 sampai dengan S-3. 

Selain itu juga merupakan salah satu wujud upaya Unhan untuk mencapai visi 2024 sebagai World Class Defense University. “Jadi setelah akreditasi nasional, kami juga bercita-cita untuk dapatkan akreditasi internasional dalam waktu dekat ini ,”katanya. Rangkaian  wisuda dan Dies Natalis Unhan RI dilanjutkan dengan prosesi tradisi yang merupakan kegiatan tidak terpisahkan setiap kali Unhan RI melaksanakan wisuda,  acara prosesi tradisi diikuti dengan display drum band Canka Praditya Wiratama, oleh Kadet Mahasiswa S1 Unhan RI. 

Unhan RI kembali akan membuka pendaftaran bagi Program Magister (S-2) tanggal 1 April - 28 Mei 2021 dan Program Doktoral (S-3) tanggal 23 Mei - 8 juni 2021, melalui online di www.idu.ac.id (RO/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya