Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
MERESPONS tantangan partai politik yang makin kompleks, sejak 2020 Partai Golkar merintis berdirinya Golkar Institute, sebuah sekolah pemerintahan dan kebijakan publik. Lembaga ini juga berfungsi sebagai sarana pendidikan politik dan perkaderan.
Setelah masa persiapan selesai, Golkar Institute mulai beroperasi dengan melaksanakan program pelatihan eksekutif angkatan pertama yang diikuti para kepala daerah terpilih yang berasal dari Partai Golkar. Pembukaan pelatihan tersebut juga menandai peluncuran awal (soft launching) institut ini awal Februari laku.
Walikota terpilih Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud mengaku mendapatkan banyak inspirasi dari program ini. Dia mengaku pernah mengikuti pelatihan soal pemerintahan dari lembaga lain, namun baru pada pelatihan Golkar Institute ini ia mendapat inspirasi.
“Pelatihan lain biasanya dapatnya knowledge saja. Tapi di sini dapat visi dan inspirasi,” kata Rahmad.
Menurut Wakil Walikota Balikpapan periode lalu itu, pelatihan tersebut membuka mata untuk melihat banyai hal yang tidak hanya terbatas dalam lingkup Indonesia, tetapi juga posisi Indonesia dalam percaturan global.
“Wawasan global ini penting. Apalagi dalam kondisi sekarang. Ambil contoh pandemi Covid-19. Ini masalah global tapi juga membutuhkan solusi nasional dan lokal. Cara pandang komprehensif seperti ini yang dikembangkan di sini,” ujarnya dalam keterangan tertulis
Baca juga : Perludem Tetap Desak Pembahasan Revisi UU Pemilu
Sebagai sekolah kebijakan publik, ke depannya Golkar Institute akan menyelenggarakan kursus-kursus singkat maupun pendidikan formal tingkat magister (S-2).
“Golkar Institute adalah terobosan baru. Ia adalah wujud nyata kesadaran kita akan pentingnya pendidikan, inovasi, dan ide, untuk mendorong kemajnan partai politik dalam dinamika zaman yang terus berubah,” kata Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dalam acara peluncuran awal Golkar Institute di Jakarta.
Presiden Joko Widodo yang hadir secara daring dalam acara tersebut menyampaikan apresiasinya.
“Sebagai partai modern, kehadiran sekolah kader sangat diperlukan karena kader dan kaderisasi perlu dipersiapkan secara serius, berjenjang, dan berkelanjutan,” kata Presiden.
Presiden Jokowi menambahkan, kaderisasi tidak bisa dikerjakan sambil lalu, harus digarap dengan matang. “Dampaknya bukan hanya pada partai tetapi akan memberikan kontribusi bagi bangsa,” tegas Jokowi.
Program pelatihan eksekutif angkatan pertama Golkar Institute dilaksanakan pada 2-12 Februari, diikuti 24 kepala daerah terpilih dari Partai Golkar. (RO/OL-7)
Usulan ini akan disampaikan saat pembahasan revisi UU Pemilu setelah adanya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal pemisahan pemilu nasional dengan lokal.
. Sekolah tahap pertama ini merupakan sekolah rintisan yang menggunakan gedung atau bangunan milik Kementerian Sosial.
pemilu nasional dan lokal dipisah, , siapa yang bakal memimpin daerah setelah masa jabatan kepala daerah Pilkada 2024 berakhir?
EDITORIAL Media Indonesia (14/6/2025) berjudul ‘Bertransaksi dengan Keadilan’ menyodorkan perspektif kritis di balik rencana penaikan gaji hakim oleh negara.
Mendagri mengaku mendapatkan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto agar menghidupkan industri hospitality.
Persertanya adalah kepala daerah yang baru saja dilantik lewat pemungutan suara ulang (PSU) dan belum mengikuti retret gelombang pertama seperti Gubernur Bali.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved