Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
ISU rasial kerap diciptakan sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab untuk memecah belah masyarakat. Tionghoa dan Papua selalu dijadikan korban isu tercela ini dan tidak ada pencegahan serta penuntasan yang serius.
"Di Indonesia, isu ini kerap muncul saat momen politik. Ras paling sering menjadi korban adalah Tionghoa dan Papua. Terdapat kebencian dan ketakutan kolektif dan kerap dibangun untuk memecah belah masyarakat," ujar Wakil Ketua Komisi Nasional (Komnas) Perempuan Mariana Amiruddin pada diskusi bertajuk Mencari Solusi Menangani Perilaku Rasis di Indonesia, Kamis (11/2).
Pada kesempatan itu hadir Wakil Ketua Eksternal Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) Amiruddin Al Rahab dan Akademisi Universitas Negeri Jakarta Robertus Robet.
Menurut Mariana, rasialisme ditanamkan oleh penguasa pada era kolonial. Bentuknya dengan mengutamakan ras tertentu sementara yang lainnya diabaikan. "Contohnya dengan menggaungkan istilah pribumi dan nonpribumi oleh kolonial yang mempertajam diskriminasi," jelasnya.
Isu ini, kata dia, digiring oleh konstruksi berpikir dan mental kolonial yang meresap ke masyarakat. Ras paling sering menjadi korban adalah Tionghoa dan Papua.
Pelaku diskriminasi ras kerap menggunakan sarana media sosial. Produknya berupa ujaran mengenai penilaian dan ciri biologis seperti jenis rambut, hidung, warna kulit dan lainnya.
"Kulit putih disebut tidak berwarna sementara hitam atau cokelat disebut kulit berwarna. Padahal putih merupakan warna. Ujaran semacam ini menimbulkan kebencian dan diskriminasi di tengah masyarakat," paparnya.
Pada 2017 ketika Jakarta tengah menggelar kontestasi pemilihan gubernur dan wakil gubernur, isu rasial kembali dibuat. Korbannya masih sama yakni Tionghoa. "Pilkada Jakarta, terdapat situasi di mana mencuatnya ajakan perkosa terhadap perempuan Tionghoa. Hal ini menunjukan kasus rasialis tidak ditangani serius," katanya. (OL-15)
Mantan Presiden AS Barack Obama serukan Partai Demokrat lebih tegas n berani hadapi tantangan politik di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump.
Survei CfDS terhadap 400 pemilih pemula menunjukkan bahwa digital image lebih berpengaruh daripada sejarah politik, menggeser gagasan ke estetika dan perasaan.
KETUA DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah proaktif dan menyiapkan strategi menghadapi fenomena pemutusan hubungan kerja (PHK) yang semakin mengkhawatirkan
Rocky Gerung mengatakan bahwa momentum 27 tahun Reformasi bukan sekadar untuk diperingati, melainkan untuk diulangi dalam konteks perombakan struktur politik dan ekonomi Indonesia.
Platform Bijak Memantau resmi diluncurkan pada Selasa (20/5). Platform terseubut dimaksudkan sebagai ruang untuk menavigasi isu kebijakan, dan memantau proses legislasi.
Reformasi yang sudah susah payah dicapai Indonesia pasca 32 tahun Soeharto berkuasa, kini dipaksa putar balik kembali.
Hari Afro Sedunia, yang diperingati setiap 15 September sejak 2017, merayakan keindahan rambut Afro dan berfungsi sebagai simbol perlawanan terhadap diskriminasi rasial.
“BU, nama Ibu, kok, tidak ditulis di ijazahku? Kenapa hanya nama Bapak yang dituliskan? Kenapa, Bu? Sekolahku rasialis, ya, Bu?”
Atletico Madrid mendapat hukuman penutupan sebagian stadion mereka untuk dua pertandingan La Liga yaitu saat melawan Celta Vigo dan Osasuna.
Nico Williams, pemain depan Athletic Bilbao, mengalami pelecehan rasial oleh beberapa penonton saat timnya menghadapi Atletico Madrid dalam pertandingan La Liga.
CONCACAF akan melakukan "investigasi penuh" terhadap insiden pelecehan rasial dalam pertandingan Champions Cup antara Chivas Guadalajara dan Club America.
Sebaliknya, peserta kulit hitam, Asia, dan Hispanik tidak menunjukkan bias seperti itu. Mereka sama-sama mengasosiasikan kelompok mereka sendiri dan orang kulit putih dengan "manusia".
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved