Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PRESIDEN Joko Widodo mengapresiasi langkah Partai Golongan Karya (Golkar) yang meluncurkan Golkar Institute sebagai pusat pendidikan bagi para kader.
Melalui institusi tersebut, Kepala Negara berharap muncul calon pemimpin dengan kualitas mumpuni, memiliki integritas dan siap berkolaborasi dengan elemen bangsa. Tujuannnya, untuk menghadapi tantangan masa depan yang jauh lebih berat dan kompleks.
"Hingga akhirnya bisa mengantarkan Indonesia menjadi negara maju," ujar Jokowi, sapaan akrabnya, dalam peluncuran Golkar Institute, Selasa (2/2).
Menurutnya, kader partai politik harus dilatih sejak dini untuk dapat menangani situasi krisis. Seperti, pandemi covid-19 yang mengguncang hampir semua negara, termasuk Indonesia.
Baca juga: KPK Akui Pencegahan Belum Jadi Tolok Ukur Persepsi Masyarakat
Selain itu, manajemen pengelolaan krisis harus diajarkan dengan baik. Apalagi kembali terjadi krisis, kader yang sudah menjadi pemimpin bisa segera beradaptasi.
"Pikirkan betapa pentingnya untuk memiliki perasaan bahwa situasi yang kita hadapi tidak biasa-biasa saja. Harus ada sense of crisis. Kita harus mengetahui situasi lapangan memiliki kecerdasan lapangan, menguasai manajemen lapangan, mampu melihat hambatan dan kendala yang dihadapi," jelas mantan Wali kota Solo.
Dalam menyelesaikan masalah, kader partai politik juga harus mampu menemukan jalan pintas yang cerdas. Serta, melakukan terobosan yang inovatif.
"Bukannya malah terjebak pada prosedur administratif. Paling penting adalah berorientasi pada outcome, berorientasi pada hasil dan berorientasi pada kemajuan dan kesejahteraan rakyat," tutup Jokowi.(OL-11)
SINYAL Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) bergabung ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kian gencar.
PENGAMAT Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi menyoroti momen akrab Presiden Prabowo Subianto dengan Perdana Menteri India Narendra Modi.
TIM Hukum DPP PDI Perjuangan (PDIP) menyatakan telah mendapat informasi bahwa Sekretaris Jenderal (Sekjen) Hasto Kristiyanto sudah ditarget agar masuk penjara
Hendri Satrio berpendapat, sudah saatnya semua misteri yang menyelimuti demokrasi bangsa ini dibuka agar tidak ada lagi penyanderaan dalam politik.
KETUA DPP PDIP Ronny Talapessy mengatakan penetapan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka dalam kasus suap Harun Masiku kental muatan politis.
ANGGOTA Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Muhammad Kholid menyoroti RUU perampasan aset yang saat ini belum dibahas kembali oleh DPR RI. Perlu masuk menjadi hal prioritas
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved