KEPALA Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida memperingatkan masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dingin, terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
BPPTKG melaporkan, hujan di puncak Merapi turun mulai pukul 14.58 WIB, Kamis (28/1), dengan total curah hujan 13 mm. Masyarakat yang beraktivitas di sekitar sungai yg berhulu di Merapi untuk mewaspadai bahaya banjir lahar dingin.
"Penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB (kawasan rawan bencana) IlI direkomendasikan untuk dihentikan," kata dia dalam rekomendasi terkait aktivitas Gunung Merapi, Kamis (28/1).
Pada Selasa (27/1), Gunung Merapi meluncurkan 52 kali awan panas yang mengarah ke Barat Daya atau ke hulu Sungai Krasak dan Boyong. Hanik menyampaikan, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor Selatan-Barat Daya meliputi sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sementara itu, lontaran material vulkanik bila tejadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dan puncak.
"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya," pesan dia.
Pelaku wisata juga direkomendasikan untuk tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan kawasan sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
"Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali, " jelas dia. Saat ini, tingkat aktivitas Gunung Merapi masih berada di level III (Siaga)," jelasnya. (OL-15)