Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
DENSUS 88 berhasil menangkap teroris kelompok Jamaah Islamiyah (JI) Taufik Bulaga alias Upik Lawanga.
Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono, menyebut Upik pintar dalam membaca situasi dan karakteristik wilayah tempat dia berada.
Supaya tak dicurigai, Upik membuat bom berbentuk senter sesuai degan kebiasaan masyarakat di tempatnya berada yang kerap membawa senter pada malam hari.
"Tersangka Upik ini juga disebut profesor karena dia bisa melihat, mempelajari karakteristik wilayah, contoh misalnya di Poso, di Poso itu, di sana banyak orang yang menggunakan senter. Senter itu yang untuk malam digunakan sebagai cahaya penerangan," terang Argo, di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (18/12).
"Jadi yang bersangkutan membuat bomnya seperti apa, seperti senter," tambahnya.
Baca juga: Teroris Membajak Kedermawanan Rakyat
Menurut Argo, selain membuat bom berbentuk senter, Upik juga membentuk bom berbentuk termos. Argo juga sudah membaca kebiasaan barang-barang yang dibawa masyarakat sehingga tidak ada yang mengetahui jika barang yang dibawa adalah bom.
"Juga ada termos, jadi dia bisa membaca masyarakat di sana sering bawa termos ke sawah ke mana, dia juga bawa termos, itu orang semua tidak curiga. Jadi kalau misalnya nanti dia melakukan suatu kegiatan ya tidak diketahui," tuturnya.
Sebelumnya, Sebanyak 23 terduga teroris yang ditangkap tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri di Lampung telah tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Polri menyampaikan Upik Lawanga ditangkap Densus 88 Antiteror pada Rabu (23/11). Upik di tangkap di Lampung setelah 14 tahun jadi DPO polisi. (OL-4)
PEMERINTAH Suriah mengecam serangan bom bunuh diri di gereja Damaskus dan berjanji bakal mengusutnya
Pesawat Saudia Airlines yang mendarat darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara, pada Sabtu (21/6) pagi ini, dinyatakan aman setelah mendapatkan ancaman bom.
Pesawat yang mengangkut 376 penumpang jemaah haji Kloter 33 Debarkasi Surabaya tersebut mendarat dengan aman pada pukul 09.27 WIB.
Pemerintah Indonesia akan meningkatkan perlindungan untuk kepulangan jamaah haji.
Pesawat komersial milik maskapai Arab Saudi, Saudia Airlines, dengan nomor penerbangan SV-5276 rute Jeddah–Jakarta, melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Kualanamu.
Pendaratan darurat itu diambil menyusul adanya ancaman bom yang ditemukan di dalam pesawat.Â
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved