Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
SETELAH Polri, giliran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan tindakan bersih-bersih dengan mencopot sejumlah pejabat yang dianggap lalai menangani kerumunan yang ditimbulkan pimpinan FPI Rizieq Shihab.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mencopot Bayu Meghantara dan Andono Warih sebagai Wali Kota Jakarta Pusat dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI, terhitung 24 November lalu.
Seusai dicopot, keduanya langsung dimutasi sebagai anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) sampai ada penugasan lebih jauh. Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi pun ditunjuk sebagai Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Jakarta Pusat.
"Pencopotan ini berdasar dari hasil audit inspektorat," ujar Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Chaidir dalam keterangan persnya, kemarin.
Pemeriksaan inspektorat berdasar instruksi Gubernur kepada Plt Inspektur Inspektorat DKI Jakarta Syaefulloh Hidayat untuk memeriksa Bayu dan Andono terkait adanya dugaan potensi pelanggaran terhadap arahan Gubernur.
Bayu dianggap lalai dalam menegakkan PSBB sehingga kerumunan terjadi di acara yang diselenggarakan Rizieq pada 14 November lalu, sedangkan Kadis LH Andono Warih dianggap melanggar karena mengirimkan fasilitas toilet mobile ke lokasi acara. Padahal, Pemprov DKI Jakarta melarang memberikan fasilitas apa pun pada acara yang dapat memicu kerumunan massa.
"Permasalahannya bukan sekadar soal terjadinya peminjaman, tetapi soal lima arahan tertulis yang jelas dan tegas dari atasan tidak dilaksanakan dengan baik. Mereka mengakui dan dikenakan sanksi sesuai ketentuan yang ada," jelas Chaidir.
Pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah mengapresiasi keputusan Anies itu. "Ya sudah tepat itu. Kan saat diperiksa di Polda Metro Jaya pun sudah ada titik terang bahwa dikatakan ada unsur pidana. Jadi, yang menyangkut kasus itu, ya harus dicopot," kata Trubus ketika dihubungi kemarin.
Trubus pun berharap pencopotan ini tidak berhenti pada dua pejabat tersebut. Menurutnya, cukup banyak unsur yang terlibat seperti Satpol PP dan Dinas Perhubungan.
"Jadi, jangan berhenti sampai Pak Wali Kota. Pejabat lain yang terindikasi juga lebih baik dibebastugaskan," ungkapnya.
Periksa Rizieq
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat mengatakan pihaknya akan kembali memanggil sejumlah pihak sebagai saksi untuk mencari barang bukti lebih lanjut guna mencari siapa tersangka terkait kasus kerumunan itu.
Ia akan memeriksa semua yang terlibat dalam acara pernikahan itu, termasuk Rizieq Shihab.
"Pihak-pihak terkait yang dibutuhkan untuk memenuhi alat bukti itu. Jadi, semua, siapa saja. Kami tidak mengkhususkan satu orang. Siapa saja yang terkait dengan pemenuhan alat bukti itu akan kami undang," kata Tubagus, kemarin.
Sebelumnya, penyidik Polda Metro Jaya telah melakukan gelar perkara. Hasilnya, kasus itu dinaikkan ke penyidikan. (Faj/X-10)
Jika PPP ingin kembali eksis, sudah sewajarnya harus membuka diri dengan merangkul semua pihak
ANIES Baswedan turut menjadi salah satu tokoh ternama yang melayat Ibrahim Sjarief Assegaf. Sosok Ibrahim, suami Najwa Shihab meninggal dunia pada Selasa, (20/5) siang.
KABAR Ibrahim Sjarief Asegaf, suami Najwa Shihab meninggal dunia, menjadi perhatian banyak kalangan. Beberapa tokoh ikut melayat seperti Basuki Tjahaja Purnama dan Anies Baswedan.
Cari tahu partai politik Anies Baswedan! Telusuri perjalanan karir politiknya, dari akademisi hingga tokoh publik. Informasi lengkap dan relevan di sini!
Kisah cinta masa muda Anies Baswedan akan segera diangkat ke layar lebar lewat film bertajuk Senyum Manies Love Story.
Cari tahu partai politik yang menaungi Anies Baswedan! Temukan fakta menarik dan perjalanan politiknya di sini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved