PKB Santai, Gerindra Enggan Buka-bukaan

Media Indonesia
14/11/2020 03:20
PKB Santai, Gerindra Enggan Buka-bukaan
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid.(ANTARA FOTO/Reno Esnir)

PARTAI Kebangkitan Bangsa (PKB) tidak tergesa-gesa mempersiapkan menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Agenda lima tahunan untuk memilih kepala pemerintahan itu dinilai masih terlalu jauh.

“Belum terpikirkan (mempersiapkan Pilpres 2024),” kata Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid seperti dikutip Medcom.id, kemarin.

Wakil Ketua MPR itu menyebut belum waktunya membahas Pilpres 2024. Persiapan menghadapi pemilihan baru dimulai ketika sudah mendekati 2024.

“Nanti pada saat yang tepat, mungkin menjelang pilpres,” ujar dia.

Beberapa partai sudah mengambil ancang-ancang menyambut Pilpres 2024. Salah satunya ditunjukkan Partai NasDem. Partai besutan Ketua Umum Surya Paloh itu akan menggelar konvensi mencari sosok potensial sebagai pemimpin negara selanjutnya. Penyaringan dimulai pada 2022. Siapa pun diperkenankan mengikuti konvensi calon presiden (capres) tersebut. Bahkan, Partai NasDem menerima kader dari partai politik lain untuk mengikuti konvensi capres 2024.

Adapun Partai Gerindra menyatakan memiliki cara berbeda dalam memilih sosok yang diusung pada Pilpres 2024. Mekanisme pemilihan disesuaikan aturan internal partai.

“Kalau Partai NasDem melalui konvensi, di Partai Gerindra kita ada aturan yang akan dijalankan sesuai AD/ART (anggaran dasar dan anggaran rumah tangga),” ujar Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin.

Meski begitu, Sufmi enggan mengungkapkan mekanisme yang dimaksud maupun calon yang bakal diusung. “Tunggu tanggal mainnya,” kata dia.

Sebelumnya, dalam pidato Hari Ulang Tahun (HUT) ke-9 Partai NasDem, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengungkapkan konvensi capres 2024 merupakan bentuk komitmen Partai NasDem yang ingin menjadi partai yang terbuka bagi semua kalangan. Indonesia membutuhkan pemimpin yang memiliki kapasitas dan kualitas serta mampu mengemban amanat konstitusi.

“Partai NasDem ingin menegaskan dirinya sebagai partai yang inklusif yang bisa menerima berbagai pemikiran, pandangan, bahkan ideologi politik dari berbagai kalangan,” tandas Surya, Rabu (11/11). (P-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya