Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Jokowi: Pemerintah dan NasDem Punya Semangat yang Sama

Andhika Prasetyo
11/11/2020 15:51
Jokowi: Pemerintah dan NasDem Punya Semangat yang Sama
Presiden Joko Widodo saat berjalan bersama dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pada tahun lalu.(Antara/Indrianto Eko)

PRESIDEN Joko Widodo memandang pemerintah dan Partai Nasional Demokrat (NasDem) memiliki semangat yang sama, yaitu restorasi Indonesia.

Semangat itu memiliki dua pesan utama. Memulihkan Indonesia dari berbagai masalah dan memperbaiki kondisi Indonesia untuk lebih maju.

"Semangat itu yang melandasi kerja kita selama ini. Termasuk dalam menghadapi banyak tantangan akibat pandemi covid-19," ujar Jokowi, sapaan akrabnya, dalam Perayaan HUT ke-9 Partai NasDem, Rabu (11/11).

Baca juga: NasDem Bertekad Pertahankan Kesukseskan di Pilkada 2020

Situasi pandemi covid-19, lanjut dia, memaksa pemerintah untuk melakukan restorasi besar-besaran. Misalnya, dengan menerbitkan Undang-Undang (UU) Cipta Kerja.

Jokowi mengakui bahwa proses restorasi tidak berjalan mudah. Banyak muncul kekhawatiran dan salah persepsi di tengah masyarakat.

"Bahwa dalam situasi ini kita membutuhkan kecepatan. Momentum yang sempit dalam persaingan global harus direspons dengan cepat," imbuhnya.

Oleh karena itu, Kepala Negara mengajak seluruh keluarga Partai NasDem untuk mengawal jalannya restorasi. Partai NasDem harus memastikan proses restorasi berlangsung dengan baik. Serta, menyampaikan pesan yang tepat kepada masyarakat.

Baca juga: Dapat Tanda Kehormatan, Enggartiasto: tidak Pernah Terpikirkan

"Kita melakukan ini agar UMKM tumbuh besar dan peluang kerja bertambah. Kita harus mampu memafaatkan peluang dalam perekonomian global yang sedang bergejolaK," jelas mantan Wali Kota Solo.

Lebih lanjut, Jokowi menyebut pandemi covid-19 tidak hanya menimbulkan masalah kesehatan, namun juga krisis ekonomi. Angka pengangguran di Tanah Air pun naik menjadi 6,9 juta jiwa.

"Ini merupakan pukulan yang berat terhadap perekonomian nasional. Sekarang kita membutuhkan kerja yang tidak biasa, yang membutuhkan cara kerja yang luar biasa," pungkasnya.

Baca juga: Menkeu: UU Cipta Kerja Tarik Indonesia dari Middle Income Trap

Dia bersyukur saat memasuki kuartal III 2020, kondisi ekonomi nasional mulai menunjukkan perbaikan. Meski berangsur pulih, namun kinerja perekonomian masih di level negatif.

"Pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal III 2020 minus 3,49%. Artinya sudah ada peningkatan," sambung Jokowi. Diketahui, ekonomi Indonesia pada kuartal II 2020 mengalami minus hingga 5,32%.

Kendati demikian, pemerintah dikatakannya tidak berpuas diri dengan sinyal perbaikan ekonomi tersebut. Menurutnya, seluruh elemen bangsa masih harus bekerja keras untuk membuka lapangan kerja dan mendorong sektor UMKM.(OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya