Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Jangan Tergesa-gesa soal Vaksin

Andhika Prasetyo
27/10/2020 03:26
Jangan Tergesa-gesa soal Vaksin
Tahap Uji Vaksin( CDC/BPOM/Riset MI-NRC)

PRESIDEN Joko Widodo menegaskan bahwa proses pengadaan vaksin harus betul-betul melalui tahapan-tahapan yang tepat, mengikuti kaidah ilmu pengetahuan dan didasari pada data serta standar kesehatan. Semua hal tersebut harus menjadi pedoman agar keamanan dan efektivitas vaksin benar-benar terjamin.

Jokowi lalu mengingatkan kepada seluruh jajarannya untuk tidak tergesa-gesa dalam proses pengadaan dan penyuntikan vaksin kepada masyarakat. “Kalau ada satu saja yang bermasalah, nanti bisa membuat masyarakat tidak percaya akan upaya vaksinasi. Jadi hati-hati. Jangan sampai kita tergesa-gesa ingin vaksinasi sehingga kaidah-kaidah saintifik dan data-data kesehatan dinomorduakan. Tidak bisa,” ujar Jokowi saat memimpin rapat terbatas, kemarin.

Dia tidak memungkiri bahwa pemerintah harus bergerak cepat untuk mengakhiri pandemi, namun koridor-koridor ilmiah yang ada harus dilalui secara detail, satu per satu. Langkah cepat harus diiringi perencanaan dan persiapan matang dari segala aspek. “Jangan sampai ada yang ditinggal, dilupakan,” tuturnya.

Selain isu keamanan dan efektivitas, Jokowi juga menggarisbawahi perihal akses masyarakat terhadap vaksin. Dengan jumlah penduduk yang begitu besar, pemberian vaksin menjadi tantangan tersendiri. Sarana dan prasarana harus disiapkan sejak dini agar proses distribusi tidak terganggu.

Yang terpenting, ia meminta seluruh pihak terkait bisa menjabarkan bagaimana proses vaksinasi akan berjalan. “Apakah dilakukan secara bertahap? Kelompok masyarakat mana yang mendapat prioritas lebih awal dan apa alasannya? Daerah mana yang didahulukan? Hal-hal seperti itu perlu dijelaskan secara jelas kepada masyarakat,” tegas Presiden.

Proses penghitungan dan penetapan tarif vaksinasi juga harus disampaikan secara terbuka. “Karena ini ada yang gratis dan ada yang mandiri. Yang mandiri harus betul-betul dikalkulasi secara cermat, disiapkan aturan sejak awal, dan saya minta harganya terjangkau,” tuturnya.

Komunikasi publik yang baik, sambung Jokowi, merupakan kunci agar proses pengadaan dan pemberian vaksin berjalan lancar. Kementerian Komunikasi dan Informatika harus mampu memimpin strategi tersebut dengan dukungan dari kementerian/lenbaga terkait lainnya.

Presiden juga meminta organisasi masyarakat, lembaga keagamaan, dan media dilibatkan untuk membantu sosialisasi kepada masyarakat.

Terpisah, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang PS Brodjonegoro mengatakan vaksin Merah Putih dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman akan memasuki persiapan uji hewan pada bulan depan.

Rencananya, uji hewan akan dilaksanakan di Laboratorium BSL 3 LIPI dan menggunakan hewan sejenis tikus yakni mencit yang sudah diimpor dari luar negeri.

Sementara itu, Manajer Integrasi Proyek Riset dan Pengembangan Bio Farma, Neni Nurainy, mengatakan pihaknya terus memantau efek samping atau kejadian ikutan pasca pemberian vaksin covid-19. “Apa pun kejadian ikutannya setelah vaksinasi, ada formulir yang harus diisi para relawan vaksin. Data tersebut dikumpulkan dan akan dianalisis,” ujarnya, kemarin.

Solidaritas global

Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus menyerukan solidaritas global dalam peluncuran vaksin covid-19 karena jumlah kasus terus melonjak di seluruh dunia. “Nasionalisme vaksin akan memperpanjang pandemi, bukan memperpendeknya,” tegasnya pada pembukaan KTT Kesehatan Dunia di Jerman, kemarin.

Ilmuwan di seluruh dunia sendiri sedang berlomba mengembangkan vaksin melawan covid-19 yang telah menewaskan lebih dari 1 juta orang. Beberapa lusin kandidat vaksin saat ini sudah memasuki tahap uji klinis. (Aiw/Ins/Van/Ant/AFP/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya