Headline

Bansos harus menjadi pilihan terakhir.

Wapres Sindir Mentalitas Pencitraan

Emir Chairullah
26/10/2020 12:53
Wapres Sindir Mentalitas Pencitraan
Wakil Presiden Ma’ruf Amin(ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

WAKIL Presiden Ma’ruf Amin menyindir banyaknya tokoh terjebak dalam mental pencitraan dengan mempublikasikan perbuatan amalnya melalui berbagai media sosial. Padahal langkah yang untuk mengutamakan publikasi tersebut justru mengesampingkan niat untuk berbuat baik itu sendiri. 

"Saat ini banyak orang terjebak pada mentalitas syuhrah, yaitu mentalitas pencitraan diri agar dikenal luas. Amal kebaikan yang dilakukan diorientasikan agar di-cover media secara luas. Motivasinya hanya untuk membentuk citra diri, bukan berbuat kebajikan itu sendiri," kata Ma’ruf dalam sambutannya secara virtual pada acara Haul ke-39 KH Abdul Hamid bin Abdullah bin Umar atau dikenal dengan Mbah Hamid Pasuruan, Senin (26/10).

Ma’ruf menilai sebagian orang menggunakan intensitas pemberitaan di media sebagai alat ukur untuk menilai kebaikan seseorang. Padahal, tegasnya, tidak semua hal yang dipublikasikan tersebut memiliki dampak positif secara luas bagi masyarakat. 

"Padahal belum tentu apa yang di-publish tersebut mempunyai dampak positif yang lebih besar daripada yang tidak di-publish," katanya.

Oleh karena itu, Ma'ruf berharap masyarakat bisa mengikuti keteladanan Mbah Hamid yang menerapkan ajaran khumul yaitu mengutamakan pada kegiatan kebaikan dan menutupi kebaikan tersebut supaya tidak diketahui orang lain.

"Saya sangat mengagumi Mbah Hamid yang dalam kehidupan kesehariannya sangat tawadhu, sederhana dan menjauh dari publisitas. Hal seperti itu dalam tradisi ilmu tasawuf dikenal dengan khumul, yaitu fokus pada aktivitas kebaikan dengan membungkus dan menutupinya agar tidak diketahui orang lain,” paparnya.

baca juga: Menimbang 100 Hari Jokowi-Ma'ruf Amin

Namun demikian, Ma’ruf tetap menyarankan agar masyarakat terutama umat Islam tetap memanfaatkan perkembangan teknologi digital untuk tujuan kebaikan. Salah satunya yaitu melalui penyebaran dakwah. 

"Media sosial seharusnya digunakan untuk menyebarkan ajaran agama Islam dengan baik," pungkasnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya