Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
KEINGINAN masyarakat yang tinggal di wilayah yang menyelenggarakan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2020 masih tetap tinggi untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS), meski saat ini terjadi pandemi Covid-19. Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan kemungkinan masyarakat hadir di TPS di wilayah yang ada pilkada, yakni 57,2%.
"57,2% pemilih tetap datang ke TPS," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam diskusi hasil survei nasional bertajuk "Politik, Demokrasi, dan Pilkada di Era Pandemi", yang digelar secara daring, Minggu (25/10).
Burhanudin menjelaskan survei yang dilakukan 23 hingga 30 September 2020, melibatkan 1200 orang dengan metode wawancara melalui telepon. Responden dipilih secara acak dari basis data yakni 206 ribu yang pernah diwawancarai secara tatap muka pada Februari 2020.
Dari jumlah itu 27% atau 27% atau 5614 responden dihubungi dan 1200 berhasil diwawancarai melalui telepon dengan sampel yang berasal dari seluruh provinsi terdistribusi secara proporsional. Survei ini memiliki margin of error kurang lebih 2,9%.
Survei juga memperlihatkan bahwa 57,4% responden di wilayah yang menggelar pilkada. Dari jumlah tersebut 47,9% menyatakan cenderung setuju pilkada ditunda sedangkan sekitar 46,3% responden setuju menyatakan pilkada tetap dilanjutkan.
Penolakan pilkada dilanjutkan, terang Burhanuddin, justru berasal dari responden yang wilayahnya tidak menggelar pilkada, 53,3% dari mereka setuju pilkada ditunda. Sebaliknya 39,4% responden yang tinggal di wilayah tanpa pilkada menyatakan tidak apa-apa jika pilkada dilanjutkan.
"Yang menuntut tunda atau tidak sama-sama kuat (di wilayah yang ada pilkada). Justru responden yang tinggal di wilayah yang tidak ada pilkada justru menuntut untuk ditunda," ucapnya.
Selain itu, survei menunjukkan 45,5% responden setuju dengan metode kampanye pilkada kampanye terbatas, 10,7% lainnya menyatakan tidak apa-apa dilakukan kampanye terbuka di tengah pandemi, dan 33,9% responden cenderung menyetujui kampanye virtual. Sedangkan 9,9% tidak menjawab.
Hal lain yang menarik dari survei, terang Burhanuddin, 68,7% responden setuju pilkada serentak menyebabkan kerawanan terhadap penyebaran Covid-19. Tetapi, tidak lantas membatalkan keinginan sebagian pemilih agar pilkada tetap dilaksanakan.
"Ada variabel lain yang menyebabkan mereka ingin pilkada tetap dilaksanakan tahun ini, satu mungkin karena sudah keputusan dari pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), sudah ada sosialisasi, atau merasa bisa memitigasi karena ada aturan dari KPU yang ketat misalnya," terangnya.
Untuk sanksi kepada paslon pelanggar protokol kesehatan selama proses kampanye, Burhanuddin mengatakan 50,3% responden setuju sanksi diskualifikasi, 8,4% setuju dengan sanksi pidana, 16,7% memilih sanksi denda berupa uang, 18,2 % setuju dengan sanksi larangan berkampanye, 5,5% responden memilih tidak menjawab, dan 0,9% setuju dengan sanksi bentuk lain. (R-1)
Presiden Prabowo Subianto menyoroti maraknya perilaku masyarakat yang merasa paling tahu segalanya, terutama soal isu-isu politik dan pemerintahan.
Dalam psikologi, strategi politik wajah ganda dikenal sebagai reverse psychology.
Mantan Presiden AS Barack Obama serukan Partai Demokrat lebih tegas n berani hadapi tantangan politik di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump.
Survei CfDS terhadap 400 pemilih pemula menunjukkan bahwa digital image lebih berpengaruh daripada sejarah politik, menggeser gagasan ke estetika dan perasaan.
KETUA DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah proaktif dan menyiapkan strategi menghadapi fenomena pemutusan hubungan kerja (PHK) yang semakin mengkhawatirkan
Rocky Gerung mengatakan bahwa momentum 27 tahun Reformasi bukan sekadar untuk diperingati, melainkan untuk diulangi dalam konteks perombakan struktur politik dan ekonomi Indonesia.
LEMBAGA Survei Charta Politika Indonesia merilis survei terbaru evaluasi publik atas kinerja Gubernur- Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) 2025
Sebanyak 53% pekerja penuh waktu mengatakan bahwa mereka menabung lebih sedikit dari rencana, hanya 23% yang mampu menabung lebih banyak dari yang ditargetkan.
Survei YouGov di Indonesia tentang resolusi tahun baru 2025 mengungkapkan 74% responden ingin mengelola keuangan dengan lebih baik.
Lembaga riset Ethical Politics mencatat tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencapai 77,73%.
Pramono mengatakan enggan untuk membuat konten khusus terkait pekerjaannya. Sebab, ia tidak terlalu suka untuk tampil di media sosial.
40 persen responden mengaku sangat mengkhawatirkan kemungkinan AS akan terlibat dalam perang besar dengan Iran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved