Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PILKADA serentak 2020 dilaksanakan di tengah pandemi covid-19. Hal tersebut menimbulkan keraguan terkait partisipasi pemilih dalam pilkada serentak 2020 dibandingkan pilkada-pilkada sebelumnya. Komisi Pemilihan Umum (KPU) sendiri sudah menetapkan target partisipasi pemilih pilkada serentak 2020 sebesar 77 persn.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi II DPR Ahmad Doli Kurnia meyakini bahwa partisipasi pemilih dalam pilkada serentak tetap bisa tinggi walau dilaksanakan di tengah pandemi. Tingginya partisipasi pemilih dapat menjadi salah satu indikator kualitas pelaksanaan pilkada.
"Kita punya benchmark sebetulnya di tahun 2019 kan rata-rata (partisipasi) 83 persen secara nasional, walaupun enggak bisa kita bandingkan apple to apple karena antusiasme masyarakat terhadap Pilpres lebih tinggi dibandingkan pilkada. Namun saya kira target 77 persen itu realistis, tetapi juga harus didukung oleh kerja keras kita semua," terang Doli di Jakarta, Rabu (21/10).
Menurut Doli, untuk meningkatkan partisipasi pemilih perlu bantuan dari Pemerintah Daerah (Pemda) untuk bergerak bersama KPU dan Bawaslu meyakinkan masyrakat menggunakan hak pilihnya. Ketiga lembaga tersebut dikatakan oleh Doli juga harus memastikan bahwa masyarakat dapat menggunakan hak pilihnya dengan aman dan nyaman.
"Masyarakat merasa bahwa TPS itu tempat yang bersih dan aman. Itu juga perlu ada sosialisasi," tegasnya.
Baca juga : KPU Pandeglang Cek Kesiapan Metro TV Siarkan Debat Publik
Doli menambahkan, penyelenggaraan pilkada di tengah pandemi covid-19 wajib dilakukan dengan menerapkan adaptasi terhadap kebiasaan-kebiasaan baru. Salah satunya penerapan protokol kesehatan yang ketat. Dengan begitu kualitas pilkada tetap terjaga sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dalam menggunakan hak pilihnya.
"Semua tahapan berjalan dengan baik dan tingkat partisipasi tinggi, tetapi kita semua harus selamat dan aman, baik pemilih maupun penyelenggaranya,” pungkasnya.
Menurut Doli, pelaksanaan tahapan pilkada serentak sejauh ini berjalan aman dan lancar. Saat ini proses tahapan berada di tahapan kampanye. Tersisa empat tahapan lagi yang perlu dilalui. Tahapan itu yakni, tahapan pemilihan, rekapitulasi, penetapan dan perselisihan penetapan pilkada.
"Nah, sejauh ini saya kira hampir 80 persen semua tahapan sudah berjalan,” katanya.(OL-7)
Studi baru menunjukkan peningkatan signifikan dalam komplikasi penyakit terkait alkohol di kalangan perempuan paruh baya selama periode pandemi covid-19.
Kasus peningkatan signifikan mata minus atau Myopia Booming kini menjadi perhatian serius, terutama karena dapat berdampak buruk pada masa depan anak-anak
Sebuah studi menunjukan selama pandemi Covid-19 terjadi peningkatan rawat unap untuk remaja berusia 12 hingga 17 tahun karena gangguan makan.
Produk skincare dan kesehatan menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat, terutama kaum perempuan. Hal ini dipengaruhi oleh tren kecantikan dan gaya hidup sehat.
Instansi di lingkungan Pemkab Tasikmalaya diharapkan bisa berkoordinasi dan bersinergi dengan gencar melakukan sosialisasi
Di Kabupaten Cianjur belum ditemukan adanya kasus covid-19. Namun tentu harus diantisipasi karena diinformasikan kasus covid-19 kembali melonjak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved