Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
INVESTIGASI yang dilakukan oleh Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) atas kasus-kasus kekerasan di Intan Jaya, Papua tidak berhenti pascapenembakan yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Ketua TGPF Benny Mamoto menegaskan bahwa timnya tidak gentar atas penembakan yang terjadi di Mamba Bawah, Distrik Sugapa, pada Jumat (9/10) kemarin. Diketahui, akibat peristiwa itu salah satu anggota TGPF Bambang Purwoko yang merupakan dosen Universitas Gadjah Mada terluka.
"Kami di TGPF sama sekali tidak gentar karena peristiwa penembakan kemarin yang menyebabkan salah satu anggota tim, Pak Bambang Purwoko tertembak. Kami terus bekerja untuk menuntaskan tugas yang diberikan oleh pemerintah kepada tim ini," kata Benny Mamoto, Sabtu (10/10).
Benny mengatakan sampai saat ini tim di Sugapa, Intan Jaya untuk melanjutkan investigasi. Hal itu dilakukan dengan memeriksa sejumlah saksi terkait penembakan terhadap Pendeta Yeremias Zambani. Sementara tim Jayapura juga melanjutkan tugas dengan bertemu sejumlah pihak seperti tokoh gereja.
Adapun seluruh anggota tim yang bertugas di Intan Jaya diwajibkan menggunakan rompi dan helm anti peluru. Menurut Benny, hal tersebut bertujuan untuk memastikan agar semua anggota tim selamat dari serangan yang bisa datang kapan saja.
"Itu sudah menjadi SOP di daerah konflik seperti ini," tegasnya.
Secara terpiash, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM Erwan Agus Purwanto menyesalkan peristiwa yang mengakibatkan salah satu civitasnya terluka saat bertugas.
"Pak Bambang sedang menjalankan tugas negara untuk melakukan penyelidikan atas peristiwa kekerasan yang menyebabkan meninggalnya Pendeta Yeremias," ujar Erwan. (OL-13)
Baca Juga: Bupati Intan Jaya Klarifikasi Keberadaanya Saat Insiden Penembakan
Semua pihak diminta untuk tidak melibatkan masyarakat sipil dalam menangani konflik bersenjata yang kerap terjadi di daerah Intan Jaya, Papua.
Tokoh perempuan Papua, Rehina Belau menyebut ada tiga kelompok kriminal bersenjata yang hingga saat ini masih menjadi musuh nyata bagi aparat TNI/Polri di Kabupaten Intan Jaya.
Polda Papua menyebut bahwa tidak terjadi pengungsian di Kabupaten Intan Jaya, Papua, pasca-kekerasan yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali berulah dengan menembak warga sipil di Kampung Bilogai Distrik Sugapa Kabupaten Intan Jaya, Senin (8/2/2021).
Kelompok kriminal bersenjata dilaporkan telah menembak mati warga sipil Boni Bagau di perbatasan Distrik Sugapa-Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya karena dituduh mata-matan TNI/Polri.
Diketahui Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) bentukan pemerintah telah menyelesaikan laporannya terhadap penyelidikan kasus-kasus tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved