Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
WAKIL Presiden Ma’ruf Amin meminta instansi terkait untuk meningkatkan ketahanan pangan Indonesia pada saat pandemi covid-19. Wapres khawatir apabila ketahanan pangan tidak ditingkatkan, angka kemiskinan di Indonesia mengalami kenaikan.
“Tingkat kemiskinan berpotensi naik bila ketahanan pangan tidak kita tingkatkan,” katanya saat Simposium Nasional Kesehatan, Ketahanan Pangan dan kemiskinan dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-64 Universitas Hasanuddin, Selasa (1/9).
Wapres menyebutkan, saat ini lebih dari 60% konsumsi rumah tangga miskin dibelanjakan untuk membeli bahan makanan serta 30% dari belanja makanan tersebut digunakan untuk membeli beras. Artinya, peningkatan harga beras sedikit saja akan sangat berpengaruh pada konsumsi rumah tangga miskin hingga dapat meningkatkan kemiskinan.
Yang mengkhawatirkan, ungkap Ma’ruf, menurut perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), tahun ini terjadi musim kemarau yang lebih kering mulai Juni 2020. Diperkirakan terdapat 30% wilayah pertanian yang akan mengalami kemarau lebih kering.
Produksi beras nasional akan lebih kecil ketimbang produksi beras pada 2018 dan 2019, walaupun masih akan menyisakan sedikit surplus pada akhir 2020. “Oleh karena itu, perlu perhatian khusus untuk dapat mencukupi kebutuhan beras di awal 2021, karena kita belum memasuki musim panen,” ujar Wapres.
Wapres memaparkan apabila melihat angka kemiskinan pada Maret 2020, seiring dengan terjadinya pandemi covid-19, jumlah warga miskin telah meningkat lebih dari 1,6 juta orang menjadi 26,42 juta orang atau 9,78% jika dibandingkan dengan data September 2019 yang berjumlah 24,79 juta orang atau 9,22%.
“Angka itu pun masih berpotensi meningkat lagi menjadi 11,5% pada akhir tahun ini atau kembali ke kondisi 2011 apabila upaya penanganan covid-19 dan pemulihan ekonomi tidak berjalan sesuai harapan,” jelasnya.
Di samping mengupayakan peningkatan ketahanan pangan, imbuh, pemerintah telah melakukan berbagai Langkah dalam rangka menjaga dan melindungi kesejahteraan masyarakat agar tidak jatuh ke dalam kemiskinan.
“Selain program bantuan sosial yang telah dilakukan selama ini seperti PKH, Program Sembako, Program Jaminan Kesehatan Nasional, pemerintah juga telah memperluas berbagai program baik melalui penambahan program baru seperti bantuan langsung tunai dana desa, bantuan tagihan listrik,” ujarnya.
Selain itu, pemerintah juga telah memperluas cakupan penerima bantuan dari yang sebelumnya 25% rumah tangga dengan kondisi sosial ekonomi terbawah menjadi 40% terbawah dengan alokasi anggaran mencapai Rp203,9 triliun.
Presiden Joko Widodo pun telah meluncurkan dua program baru yang diharapkan dapat menyasar mereka yang berada pada kisaran 40%-60% rumah tangga terbawah, yaitu program Banpres Produktif Usaha Mikro dengan anggaran Rp22 triliun untuk 9,12 juta UMK dan program Subsidi Upah dengan anggaran Rp37,78 triliun untuk 15,7 juta pekerja. (P-2)
Kegiatan yang digelar Pemerintah Kota Denpasar tersebut merupakan upaya pengendalian inflasi daerah
PRESIDEN Prabowo Subianto mengancam agar tidak ada pihak yang bermain-main dengan kebutuhan pangan. Soal permasalahan beras, ia memperingatkan penggilingan beras skala besar
Blue bites adalah bentuk konkret dari konsep blue food, yaitu pangan yang berasal dari ekosistem perairan, laut, pesisir, sungai, dan danau—seperti ikan, rumput laut, moluska, dan krustasea.Â
EDITORIAL Media Indonesia pada Rabu (16/7) lalu menggambarkan kenyataan pahit mengenai dugaan beras oplosan di Indonesia.
Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth, mendesak Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Food Station bersikap terbuka terkait beras oplosan.
PEMERINTAH Indonesia tengah memacu transformasi ekonomi nasional melalui penguatan sektor pangan dan energi domestik.
KEMARAU panjang semakin berlanjut menyelimuti kawasan Provinsi Aceh.
Masyarakat NTT diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi angin kencang yang bersifat kering. Angin kencang ini berpotensi menyebabkan kebakaran hutan dan lahan.
"Jadi saat wilayah yang mudah terbakar meluas, kami mohon bantuan, dukungan yang berada di Provinsi Riau benar-benar menjaga jangan sampai lahan itu terbakar,"
MUSIM kemarau menyebabkan krisis air bersih di sejumlah wilayah Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Krisis air bersih terjadi di Desa Lebaksiu Kidul, Kecamatan Lebaksiu, yang terdampak
TIGA daerah di Jawa Timur dalam status siaga darurat kekeringan akibat kemarau yang mulai melanda.
Di beberapa titik seperti Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, kondisi kering telah berlangsung lebih dari lima bulan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved