Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Ini Beberapa Alasan Nawawi Tegur Mumtaz

Cahya Mulyana
15/8/2020 15:40
Ini Beberapa Alasan Nawawi Tegur Mumtaz
Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango(MI/Susanto)

WAKIL Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango menjelaskan secara rinci alasan menegur putra Amien Rais Mumtaz Rais. Kejadian saat keduanya berada dalam satu pesawat dari Gorontalo menuju Jakarta sudah ditangani kepolisian sehingga tidak perlu ada statemen yang menimbulkan kegaduhan.

"Bahwa saya tergerak untuk ikut mengingatkan yang bersangkutan (Mumtaz) dikarenakan bahwa seat saya dengan dia sederet. Yang bersangkutan (Mumtaz) di 6A dan saya 6K, dan tidak ada orang lain lagi dibarisan kursi tersebut," katanya saat dikonfirmasi, Sabtu (15/8).

Alasan lain, kata dia, komunikasi telepon yang dilakukan Mumtaz berlangsung saat pesawat sedang melakukan pengisian bahan bakar di bandara, Makasar. Ketiga, Mumtaz berkomunikasi dengan suara yang keras telah sangat mengganggu hak kenyamanan yang seharusnya diperoleh sebagai sesama penumpang.

"Saya ikut mengingatkan yang bersangkutan setelah upaya berulang awak kabin untuk memintanya berhenti menelpon tidak diindahkan," ujarnya.

Ia pun meminta Mumtaz menghentikan aktivitasnya karena berbahaya selain mengganggu kenyamanan penumpang lain. "Kalimat awal yang saya ucapkan untuk ikut mengingatkan yang bersangkutan hanyalah, mas, tolong dipatuhi saja aturannya," kata dia.

Sayangnya, kata Nawawi, Mumtaz tidak meminta maaf ketika diingatkan. Bahkan, putra bungsu Amien Rais itu mengutarakan ucapan yang seolah mempertanyakan jabatannya.

"Tidak pernah ada acara maaf-memaafkan antara yang bersangkutan dengan saya. Bahkan yang bersangkutan meski telah ditenangkan awak kabin dan rekannya, masih terus mengucapkan kata, pahlawan kesiangan," jelasnya.

Setelah itu, Nawawi menegaskan prilaku Mumtaz akan dilaporkan ke pihak yang berwenang. Saat tiba di Jakarta, Mumtaz tidak mengutarakan permintaan maaf atas kelakuannya dan berlalu begitu saja.

"Jadi yang bersangkutan sangat mengetahui kalau saya akan menyampaikan laporan tersebut. Ada pihak lain yang merupakan temannya, yang saat hendak turun pesawat mengucapkan prmohonan maaf, tapi yang bersangkutan sendiri telah buru-buru turun tanpa tegur sapa apapun," paparnya.

Nawawi mengatakan perkara ini sudah dilaporkan ke kepolisian Bandara Soekarno-Hatta. Di luar proses hukum, ia tidak ingin kejadian ini menimbulkan kegaduhan yang tidak perlu.

"Saya hanya tidak ingin kalau hal yang saya sampaikan, menjadi seperti pembenaran cerita sepihak dari saya dan dikhawatirkan menjadi gaduh di tengah keadaan memprihatinkan yang sedang kita hadapi bersama," pungkasnya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya