Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KEPALA Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar melakukan kunjungan dan bersilaturahim kepada lima mantan narapidana kasus terorisme (napiter) yang kini menjadi peternak ayam di Desa Poso Pesisir, Kelurahan Tabalu, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), Rabu (12/8) petang.
Kelima mantan Napiter tersebut yaitu Supriadi alias Upik Pagar, Arifuddin Lako Lako alias Iin Brur, Daeng Pasau, Rafly alias Papa dan Andang alias Ramdahan. Setelah sadar akan perbuatan kesalahan masa lalunya dan kembali untuk setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), saat ini kelima mantan napi terorisme tersebut tengah melakukan kegiatan usaha ternak ayam petelur, demikian keterangan pers yang diterima Rabu (12/8).
Dalam kesempatan tersebut selain meninjau lokasi dan hasil dari kegiatan peternakan yang dilakukan oleh mantan napiter, Kepala BNPT juga memberikan bantuan satu unit motor yang dilengkapi bak terbuka dari Subdit Bina Masyarakat BNPT, yang dapat digunakan untuk mendukung kegiatan operasinal usaha ternak ayam petelur.
Bantuan tersebut merupakan bagian dari program deradikalisasi yang digagas oleh Subdit Bina Masyarakat pada Direktorat Deradikalisasi BNPT.
Selain menyerahkan bantuan, Kepala BNPT pun menjajal langsung motor bak tersebut. Ia berpesan agar bantuan yang diberikan BNPT dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk aktivitas peternakan.
"Ini diberikan sebagai bantuan program deradikalisasi dari BNPT untuk dimanfaatkan secara bersama-sama khusus untuk mendukung aktivitas peternakan ayam petelur dan dimanfaatkan sepenuhnya untuk mendukung pendistribusian logistik. Semoga bermanfaat dan jangan lupa isi bensin," ujar Kepala BNPT sambil bergurau.
Dalam sambutannya usai menjajal motor tersebut, Kepala BNPT mengatakan bahwa kelima orang tersebut adalah mantan napiter yang telah selesai menjalani masa hukuman dan ikut serta dalam program deradikalisasi yang dilakukan BNPT.
Kepala BNPT pun mendoakan dan berharap apa yang dikerjakan kelimanya ini bisa sukses sehingga jumlah ayam petelur ini bisa menjadi maju, besar dan berlipat ganda.
Boy menegaskan bahwa ini adalah program deradikalisasi yang terus diupayakan BNPT agar bisa berkelanjutan.
Setelah menerima bantuan tersebut kelima mantan napiter ini mengaku sangat senang dan berterima kasih atas bantuan dan dukungan yang telah diberikan BNPT.
Arifudin Lako yang menerima secara simbolis motor tersebut dan mewakili teman-temannya berjanji akan memelihara dan menggunakan motor tersebut untuk memajukan usahanya. Dirinya pun juga berjanji untuk dapat menjaga keamanan dan perdamaian di Poso.
"Kami mengucapkan terima kasih banyak sudah diberikan bantuan dan sudah di support. Semoga bantuan ini sangat bermanfaat untuk kami dalam pendistribusian logistik maupun untuk produksi. Kami akan menjaga baik-baik apa yang sudah diberikan kepada kami,” ujar Arifudin Lako.
Sementara itu Direktur Deradikalisasi BNPT, Prof Dr. Irfan Idris, MA, menjelaskan bahwa pembinaan melalui program deradikalisasi terhadap kelimanya itu sudah mulai dilakukan sejak tahun 2015 lalu. Di mana kelimanya mulai merintis usaha ayam petelur itu sejak tahun 2017-2018.
“Awalnya per orang itu ternah sebanyak 500 ekor ayam. Lalu meningkat lagi menjadi 1.000 ekor per orang. Sehingga totalnya sekarang ada 5.000 ekor,” ujar Prof Irfan Idris.
Selain didampingi Direktur Deradikalisasi, dalam kunjungannya ke mantan napiter ini Kepala BNPT didampingi oleh Deputi I bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi, Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis, Kasubdit Bina Masyarakat Kolonel Sus Solihudin Nasution, Kasi Bina Dalam Masyarakat, Letkol Cpl. Hendro Wicaksono dan para staf BNPT lainnya.
Sebelum mengunjungi napiter, Kepala BNPT siang harinya melakukan rapat koordinasi (rakor) dan Silaturahmi Kepala BNPT bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Poso yang berlangsung di Kantor Bupati Poso. (Antara/OL-09)
SELASA, 17 November lalu, dua anggota kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur tewas di tangan Satuan Tugas Tinombala.
DI tengah aksi teror, warga selalu jadi korban. Di Sulawesi Tengah, yang terbaru ialah pembunuhan empat warga dan pembakaran enam rumah di lokasi transmigrasi Levono,
Wilayah Poso identik dengan serangkaian konflik yang berujung pada kericuhan.
NAMANYA Muhammad Basri. Sehari-hari, ia dipanggil Bagong. Pria asal Poso, Sulawesi Tengah, itu juga dikenal sebagai tangan kanan Santoso
Panel 3 tersebut dipimpin oleh Hakim Konstitusi Arief Hidayat, didampingi Enny Nurbaningsih dan Anwar Usman.
Satgas Tinombala temukan barang bukti kelompok Ali Kalora berupa alat komunikasi, amunisi senjata api, hingga peralatan masak
PROGRAM Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang baru beberapa bulan berjalan di Kabupaten Bogor, ditemukan indikasi pemotongan. Termasuk bantuan Pemkab Bogor bagi warga terdampak Covid-19.
KEMENTERIAN Sosial tengah mengkaji peningkatan besaran indeks Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) bersama dengan sejumlah instansi kementerian dan lembaga.
PENURUNAN angka kemiskinan sebesar 0,19% pada 2019 disebabkan antara lain oleh kebijakan Program Bantuan Pangan Nontunai (BPNT).
BPNT yang di awal 2020 menjadi Rp150.000 per bulan dari Rp110.000 per bulan sebagai bagian dari instrumen fiskal akan menjadi Rp200.000 selama enam bulan sampai Agustus.
Dengan mengutip data BPS, Jokowi menyebutkan penurunan jumlah penduduk miskin dari 11,22% di 2015 menjadi 9,22% pada tahun lalu.
Pemerintah akan terus mendorong daya beli masyarakat di masa pandemi covid-19 melalui realisasi bansos.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved