Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PROVINSI Aceh merupakan provinsi paling barat di Indonesia, sehingga dikenal sebagai titik paling barat di Indonesia. Gempa bumi dan tsunami yang pernah melanda sebagian besar wilayah Aceh pada 26 Desember 2004 silam telah meninggalkan banyak kerugian baik materil maupun moril. Kini, walaupun hampir 16 tahun bencana yang merenggut 230 ribu lebih nyawa tersebut berlalu, pembangunan Aceh terus digalakkan dan masih dibutuhkan agar perekonomian masyarakat semakin terangkat.
Pada triwulan ketiga tahun 2020, Aceh terpilih menjadi salah satu sasaran program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang diprakarsai oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan Penanggung Jawab Operasional (PJO) Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Pekasa. Salah satu daerah di Aceh yang dibangun TNI adalah Kabupaten Nagan Raya.
TMMD merupakan wujud Operasi Bhakti TNI, guna meningkatkan akselerasi kegiatan pembangunan di daerah pedesaan, khususnya daerah yang tergolong tertinggal, terisolasi, perbatasan, dan daerah kumuh perkotaan serta daerah lain yang terkena dampak akibat bencana.
Kali ini TMMD telah memasuki periode yang ke-108. Program yang dilaksanakan kedua kalinya pada tahun 2020 ini dimulai pada 30 Juni hingga 29 Juli 2020. Kodim 0116/Nagan Raya ditunjuk sebagai leading sektor pelaksana utama TMMD 108 Nagan Raya dan Komandan Kodim (Dandim) 0116/Nagan Raya Letkol Inf Guruh Tjahyono, S.I.P, M.I,Pol bertugas sebagai Komandan Satuan Tugas (Dansatgas).
Kabupaten Nagan Raya sendiri berjarak sekitar 287 km dari Banda Aceh, diperlukan waktu kurang lebih 6 jam melalui perjalanan darat menuju kota ini. Nagan Raya berada di pantai barat Sumatera yang subur dan sangat cocok bagi pertanian, khususnya padi, sehingga Nagan Raya juga dikenal sebagai salah satu lumbung beras utama di Aceh. Selain padi, potensi perkebunan sawit juga sangat besar.
Akan tetapi, dihadapkan dengan kondisi belum meratanya pembangunan di wilayah ini, salah satunya fasilitas jalan, membuat distribusi hasil panen persawahan dan perkebunan yang akan dijual ke kota terhambat. Selain itu, karena jarak yang jauh dan medan lumayan sulit, mengakibatkan adanya penambahan biaya transportasi distribusi hasil panen sehingga mengurangi keuntungan.
Hal inilah yang menjadi pemikiran para pe- mangku kepentingan di Nagan Raya untuk memprioritaskan pembangunan akses jalan bagi para petani yang selama ini menghadapi hambatan dalam melakukan kegiatan pertanian sebagai mata pencaharian utama mereka. Adanya program TMMD di Nagan Raya kali ini, pembangunan fasilitas jalan tersebut dapat secara langsung menolong para petani Nagan Raya.
Dansatgas mengungkapkan, sasaran kegiatan fisik yang dilaksanakan pada TMMD 108 Nagan Raya kali ini yaitu pembukaan akses jalan sepanjang 1.000 meter dengan lebar 12 meter di Gampong (sebutan desa di Aceh) Tuwi Buya menuju Gampong Kuta Trieng. Selama ini masyarakat harus menempuh jarak 5 km dengan medan yang sulit untuk mobilisasi ke daerah tersebut, dengan adanya TMMD ini jalan diperpendek menjadi 1 km.
“Sasaran fisik lainnya yaitu pembuatan Bough Duiker untuk menahan longsor tanah dan parit, Box Culvert yaitu gorong-gorong beton untuk mengalirkan sungai kecil serta pembuatan saluran beton sikluf yang gunanya memperkuat Box Culvert dengan panjang 100 meter serta rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) 2 unit,” ungkap Dansatgas.
Selain kegiatan fisik, juga dilaksanakan kegiatan non-fisik berupa kegiatan bela negara, penyuluhan Narkoba, penyuluhan kesehatan dan juga pembukaan Posko pelayanan kesehatan. Selain itu selama pandemi Covid-19 juga dilaksanakan penyemprotan disinfektan dan pembagian masker gratis kepada warga sebagai antisipasi penyebaran virus.
Bupati Nagan Raya M.H. Jamin Idham, S.E. menjelaskan bahwa dana yang dikeluarkan oleh Pemerintah Nagan Raya untuk TMMD ini sebesar Rp. 1 Milyar yang diambil dari Anggaran Pendapatan Belanja Kabupaten (APBK) tahun 2020.
“Anggaran kegiatan ini didanai dari APBK yang sebelumnya kita Anggarkan 2 milyar rupiah, akan tetapi karena kondisi Covid-19 saat ini ada pergeseran anggaran maka kita upayakan kemarin itu menjadi 1 milyar, harapannya kedepan akan kita lakukan penambahan supaya selesai sesuai yang telah direncanakan,” ujar Jamin.
Selama tiga minggu kegiatan TMMD berjalan, pengerjaan pembangunan yang direncanakan sebagian besar hampir dirampungkan. Pengerjaan dilakukan secara gotong royong dari berbagai pihak baik dari TNI, Polri, Pemerintah setempat hingga masyarakat sekitar yang secara sukarela turun membantu aparat agar pembangunan di wilayah mereka dapat dituntaskan sesuai program TMMD.
Pada minggu ketiga tersebut, Tim Pengawasan dan Evaluasi (Wasev) dari Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad) turun ke lokasi meninjau hasil pekerjaan dan menilai pekerjaan mereka. Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Nefra Firdaus S.E. M.M. sebagai ketua Tim Wasev TMMD 108 Nagan Raya mendatangi lokasi pembukaan jalan TMMD di Gampong Tuwie Buya dan Kuta Trieng, Kecamatan Darul Makmur.
Kadispenad menilai pembangunan TMMD di Nagan Raya berjalan sukses. Semua unsur yang terlibat melaksanakan kerja sama untuk menyelesaikan tugas dengan baik. Ia juga mengatakan keterlibatan pemerintah daerah dan elemen masyarakat dalam TMMD sebagai bentuk dukungan untuk meningkatkan percepatan pembangunan di daerah, serta memantapkan wawasan kebangsaan dalam bermasyarakat.
“Jika program dilakukan pemerintah daerah tidak bisa banyak sisi yang dikerjakan, namun melalui TMMD banyak sisi lain yang bisa dikerjakan dan TNI siap membantu masyarakat,” ujarnya.
Nefra menambahkan, berdasarkan rencana awal pembangunan jalan di Nagan Raya yang semula ditargetkan akan membangun jalan tembus sepanjang satu kilometer, namun ternyata dalam pelaksanaannya pembangunan jalan yang dikerjakan TNI bersama masyarakat bisa mencapai satu kilometer lebih untuk membangun jalan tembus di desa.
“Dengan telah dibukanya jalan yang menjadi program TMMD kali ini, dapat dilanjutkan kedepannya peningkatan dari jalan kerikil menjadi aspal,” imbuh Kadispenad.
Menanggapi hal tersebut, Bupati mengatakan bahwa sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas kegiatan yang dilakukan jajaran TNI yang telah berkontribusi dalam upaya percepatan pembangunan di Kabupaten Nagan Raya.
“Alhamdulillah terima kasih, dengan adanya TMMD yang dilakukan oleh TNI ini sangat membantu daerah, terutama untuk masyarakat saya, apalagi yang kita lakukan, kemarin itu jalan walaupun dekat dengan kota tapi akses sangat sulit, kita buat jalan tembusan jadi tidak memutar-mutar lagi untuk memudahkan, karena di situ ada empat desa yang memakai akses jalan yang sedang di bangun,” tegas Idham.
Senada dengan Bupati, warga Nagan Raya juga sangat berterima kasih dengan adanya TMMD yang dilaksanakan di Gampongnya. Wahidin, 35 tahun, sangat terbantu dengan adanya pembuatan jalan tembus yang dibangun TNI karena sangat memudahkan dirinya dan warga lainnya jika akan melintas.
“Pendapat saya alhamdulilah sekarang, dulu kalau mau ke kota sangat jauh jalannya apalagi bawa padi atau sawit. Untuk kedepannya ini juga tidak banjir, semoga kedepannya lebih baik untuk keperluan masyarakat jadi sangat terbantu sama TMMD ini,” ujarnya.
Pembangunan suatu wilayah tidak hanya men- jadi tanggung jawab pemerintah setempat, tetapi juga diperlukan sinergi berbagai pihak untuk memajukan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat termasuk wilayah Nagan Raya. TMMD merupakan cara TNI AD ikut membangun Bangsa dan Negara bersama komponen-komponen bangsa terutama untuk hal yang belum tersentuh dalam program pemerintah.
Membantu petani Nagan Raya melalui program TMMD merupakan wujud kemanunggalan TNI bersama rakyat. TMMD telah banyak memberikan pelajaran berharga, betapa penting dan luar biasanya semangat gotong royong membangun bangsa. Semua bahu membahu, memberikan sumbangan pikiran, ide dan gagasan, sumbangan tenaga, serta keterampilan, bahkan sumbangan materi. (Dispenad)
Nasir menyampaikan perlu menghadirkan ahli yang independen dan berintegritas dalam diskusi bersama Pemerintah Aceh.
Seperti diketahui, permasalahan sengketa empat pulau di wilayah Aceh Singkil antara Aceh dan Sumatera Utara telah berlangsung lama. Keduanya saling klaim kepemilikan.
Harimau liar sejak sebulan terakhir kembali sering muncul di kawasan Desa Gulo, Kecamatan Darul Hasanah, Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh.
Apalagi suhu udara ekstrim cukup panas hingga berkisar 26 hingga 35 derajat celcius. Banyak sumber mata air di paya (rawa) juga mulai mengering.
Dikatakan Syawal, untuk tahun ini jalur undangan paling banyak lulus yaitu mencapai 63%. Itu lebih besar dari kelulusan tahun 2024 lalu.
Di Kabupaten Pidie, Jumat (25/4), harga biji pinang kering panen Rp17.000/kg (kilogram). Harga itu lebih mahal dari pekan lalu Rp10.000/kg
Program Desa BRILiaN merupakan program pemberdayaan desa yang bertujuan menghasilkan role model dalam pengembangan desa melalui implementasi praktik kepemimpinan desa yang unggul.
Sebelumnya Apdesi juga menyampaikan beberapa permohonan diantaranya penambahan Alokasi Dana Desa.
Biaya dan moda transportasi yang semakin beragam dan terjangkau juga turut mengubah pola mudik di masyarakat.
Mudik menjadi momen peningkatan ekonomi bagi masyarakat pedesaan berupa bergesernya perputaran uang dari kota tempat masyarakat bekerja ke desa kampung halaman.
DESA mengalami transformasi. Namun, transformasi tersebut belum sepenuhnya menghantarkan desa ke pintu gerbang kedaulatan dan kesejahteraan rakyat.
PT Bank Central Asia (BCA) menargetkan menambah lima desa binaan bakti BCA di tahun ini. Hal itu diungkapkan oleh SVP Corporate Communications BCA, Susanti Nurmalawati.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved