Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Pembentukan Pansus Djoko Tjandra Berkembang

Uta/Rif/X-10
15/7/2020 04:10
Pembentukan Pansus Djoko Tjandra Berkembang
Buron kasus korupsi cessie Bank Bali Djoko Sugiarto Tjandra.(MI/Soleh)

KETUA Komisi III DPR Herman Hery mengatakan akan mengadakan pertemuan antarfraksi untuk membahas perlu atau tidaknya pembentukan panitia khusus (pansus) Djoko Tjandra. Buron kasus korupsi cessie (hak tagih) Bank Bali itu diketahui bebas masuk Indonesia tanpa terdeteksi aparat.

“Terkait pansus akan kami bicarakan secara internal, semua fraksi harus bertemu,” ujar Herman di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, kemarin.

Pembentukan pansus akan mengikuti suara mayoritas fraksi di Komisi III. Herman memastikan pansus dibahas sesuai dengan mekanisme yang ada di DPR. “Jika mayoritas tidak menginginkan pansus, itu tidak akan kami lakukan.’’

Anggota Komisi III dari Fraksi Partai Demokrat Hinca Panjaitan menuturkan, secara informal, semua fraksi sepakat untuk membentuk pansus.

“Jadi, saya baca suasananya seluruh anggota Komisi III yang sembilan fraksi itu semua sama menginginkan karena kita terpukul. Pansus menjadi pilihan dalam memperbaiki sistem,” ungkapnya kemarin.

Hinca menjelaskan, rencana pembentukan pansus akan dilakukan setelah Komisi III selesai melakukan rapat pembahasan internal dengan Kejaksaan Agung (Kejagung), kepolisian, menteri hukum dan HAM (menkum dan HAM), dan menteri dalam negeri (mendagri).

“Prinsipnya di situ semua sepakat,” lanjutnya.

Awalnya Demokrat melalui Benny K Harman mengusulkan pansus Djoko Tjandra saat rapat Komisi III DPR dengan Dirjen Imigrasi Kemenkum dan HAM Jhoni Ginting. Usulan itu didukung anggota Komisi III DPR Fraksi NasDem Taufi k Basari agar dibentuk pansus.

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly meyakini Djoko Tjandra masuk ke Indonesia melalui pintu masuk perbatasan yang tidak terjaga oleh petugas Imigrasi.

Yasonna bahkan menyebutnya buron itu masuk melalui jalur tikus yang biasa digunakan para tenaga kerja ilegal (TKI). “Kalau lewat perbatasan ada yang tidak dijaga oleh Imgrasi. Buktinya banyak TKI-TKI kita yang lewat jalan tikus. Menurut saya, tolol saja kalau nekat masuk lewat jalur Imigrasi,” tutur Yasonna, kemarin.

Sementara itu, Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Hari Setiyono menyebutkan pihaknya masih terus memburu Djoko Tjandra.

Namun, dia tidak mengungkapkan sejauh mana perburuan itu karena sudah menyangkut masalah teknis. (Uta/Rif/X-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya