Headline
Istana minta Polri jaga situasi kondusif.
PRESIDEN Joko Widodo akan membubarkan 18 lembaga dan/atau komisi negara dalam waktu dekat. Tujuannya untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi, serta menghemat anggaran negara. “Dalam waktu dekat ini, ada 18 (dibubarkan). Semakin ramping organisasi, biayanya akan semakin bisa kita kembalikan,” ucap Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, kemarin.
Presiden ingin organisasi pemerintahan bisa diatur sesederhana mungkin sehingga bisa bergerak lebih cepat dan leluasa. “Organisasi ke depan kira-kira seperti itu. Bolakbalik kan saya sampaikan, negara cepat bisa mengalahkan negara yang lambat, bukan negara gede mengalahkan negara yang kecil,” tandasnya.
Presiden juga mengaku memotivasi para menteri Kabinet Indonesia Maju untuk bekerja lebih keras dalam menangani covid-19, bukan marah-marah kepada para menteri dalam sidang kabinet paripurna.
“Oleh sebab itu, saya minta para menteri untuk bekerja keras, tapi kalau mintanya dengan nada yang berbeda, ya untuk memotivasi para menteri untuk bekerja lebih keras lagi, bukan marah. Memotivasi agar lebih keras lagi bekerjanya,” paparnya.
Saat sidang kabinet paripurna di Istana Negara pada 18 Juni 2020, Jokowi sempat berkata dengan nada keras kepada para menteri. Ia meminta para menteri agar punya perasaan yang sama, yakni dapat membuat keputusan dan bertindak dalam suasana krisis, bukan hanya normal-normal saja.
Bahkan, ia sempat mengeluarkan pernyataan untuk melakukan reshuffle kabinet dan membubarkan lembaga. “Karena kalau melihat angkaangka, memang perkiraan puncaknya Agustus-September, perkiraan terakhir yang saya terima. Tapi kalau kita tidak melakukan sesuatu, ini angkanya bisa berbeda,” tegasnya.
Tidak relevan
Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengungkapkan para menteri dan pimpinan lembaga sudah menunjukkan kinerja yang baik setelah Presiden memberikan teguran keras. Oleh karena itu, isu perombakan kabinet atau reshuffle tidak lagi relevan. Menurutnya, dalam waktu yang relatif singkat, progres berbagai program percepatan penanganan covid-19 sudah bergerak pesat. Kebijakankebijakan mulai dijalankan, serapan anggaran pun sudah meningkat.
“Kalau progresnya bagus, kenapa reshuffle. Tentunya dengan progres yang bagus, isu reshuffl e tidak relevan lagi. Sejauh ini progresnya bagus terus. Sekarang sudah bagus dan semoga bagus terus,” ujar Pratikno.
Ia juga menyampaikan bahwa Presiden ingin pandemi ini menjadi momentum bagi seluruh pihak melaksanakan reformasi di tubuh kementerian dan lembaga negara secara fundamental.
Dengan begitu, pada masa mendatang, sekalipun muncul persoalan pelik seperti saat ini, institusi negara tidak kelabakan. Pekerjaan tetap bisa dilakukan secara maksimal di tengah kondisi apa pun.
“Karena memang permasalahan kemarin kan mungkin juga karena kantor-kantor pemerintahan sempat tidak sepenuhnya optimal. Itu waktu transisi awal-awal itu. Jadi, Bapak Presiden merasa bahwa mestinya lembaga-lembaga pemerintahan, terutama sekali kabinet, bisa bekerja lebih maksimal dengan kinerja yang lebih baik,” jelasnya.
Jokowi menegaskan segala usaha harus dilakukan demi menyelamatkan 267 juta masyarakat Indonesia. Dia mengancam bakal mengambil tindakan keras bila tidak ada perubahan. “Bisa saja membubarkan lembaga negara, bisa ada reshuffle, sudah kepikiran ke mana-mana saya, entah buat perppu yang lebih penting lagi,” cetus mantan Gubernur DKI Jakarta itu. (P-3)
Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia bersama pejabat teras partainya telah bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto, di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, hari ini.
PENGAMAT politik Citra Institute Efriza menilai pernyataan Presiden Prabowo yang disebut hanya memilih pembantu yang berkeringat bersamanya di Pilpres 2024 sekaligus bantahan isu reshuffle
ISU mengenai orang yang tidak berkeringat dan disebut ingin masuk ke dalam kabinet Presiden Prabowo Subianto tak memiliki implikasi politik secara nyata
Hasan Nasbi mengungkapkan, Kabinet Merah Putih yang berada di bawah kemudi Presiden Prabowo Subianto cukup solid dan kompak.
Presiden Prabowo Subianto dikabarkan tidak akan melakukan perombakan atau reshuffle Kabinet Merah Putih. Sejumlah menteri yang mengikuti sidang Kabinet Paripurna buka suara
“Saya tidak ada rencana mau reshuffle. Sementara saya menilai tim saya bekerja dengan baik. Kita buktikan minggu demi minggu hasil capaian yang kita lakukan,”
Selain Tom Lembong, masih ada beberapa mantan menteri era Jokowi yang terjerat kasus korupsi. Berikut beberapa mantan menteri tersebut.
Seharusnya Prabowo berkaca pada kabinet pemerintahan Jokowi.
“Setahu saya ada. Kan Pak Prabowo sudah ngomong kalau nama-nama dari kabinet Pak Jokowi yang bagus-bagus akan juga dipakai untuk membantu beliau."
MENTERI Sosial Tri Rismaharini bungkam saat ditanya rencana mundur dari kabinet Presiden Jokowi. Ia hanya tersenyum dan melambaikan tangan ke awak media, Selasa (3/9).
PDIP berharap reshuffle kabinet di akhir masa jabatan ditujukan untuk meningkatkan kinerja. Pasalnya, persoalan perekonomian rakyat mendesak untuk diselesaikan.
Saat ditanya lebih lanjut soal Menteri ESDM Arifin Tasrif yang akan digantikan oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Presiden enggan menjawab kabar tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved