ELEKTABILITAS Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo melesat di tengah penanggulangan pandemi covid-19.
Sebaliknya, elektabilitas Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Sandiaga Uno mengalami penurunan dibanding survei Februari 2020.
“Hasil survei calon presiden Mei 2020 ini menunjukkan dinamika yang menarik,” jelas Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi ketika dihubungi kemarin.
Survei nasional ini dilakukan pada 16-18 Mei 2020 terhadap 1.200 responden yang dipilih secara acak dari kumpulan sampel acak survei tatap muka langsung yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pada ren tang Maret 2018 hingga Maret 2020.
Burhanuddin mengatakan temuan tersebut muncul ketika responden dihadapkan dengan pertanyaan tertutup terhadap 14 nama. Pertanyaan yang diajukan ialah jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan ibu/bapak pilih sebagai presiden?
Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil tercatat mendapatkan kenaikan elektabilitas masing-masing 11,8% dari survei sebelumnya 9,1% dan 7,7% dari 3,8% (lihat grafi k).
Menurut Burhanuddin, kondisi itu tidak lepas dari faktor intensitas langsung nama-nama itu dengan masyarakat, khususnya menyangkut kinerja.
“Terutama karena faktor visibility dan dua bulan terakhir panggung penanganan covid-19 bergeser ke daerah. Maka kepala daerah dengan populasi pemilih besar yang pintar mengambil momentumlah yang dapat insentif elektoralnya karena mereka lebih sering tampil di media,” paparnya.
Sejauh ini, lanjut dia, satu-satunya isu yang membetot perhatian publik ialah covid-19. “Ini yang menjelaskan mengapa elektabilitas Prabowo turun karena posisi beliau sebagai Menhan tidak langsung bersentuhan dengan covid-19,” katanya.
Sementara itu, kata Burhanuddin, kepuasan terhadap kerja Jokowi mencapai 66,5%, atau sedikit menurun jika dibandingkan dengan temuan sebelumnya, 69,5%.
“Kepuasan pendukung Jokowi-Ma’ruf Amin lebih dominan jika dibandingkan dengan pendukung Prabowo-Sandi. Warga di Jabar cenderung lebih dominan yang tidak puas,” pungkasnya.
Dinamis
Partai NasDem menilai hasil survei Indikator yang menempatkan elektabilitas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo naik ketimbang Gubernur Jakarta Anies Baswedan merupakan buah dari keseriusan menjaga kesehatan masyarakat dengan menekan penularan virus ini.
“Partai NasDem terus mendorong seluruh kepala daerah yang telah kami usung supaya mengeluarkan segala kemampuan mereka untuk menanggulangi virus korona. Pasalnya, kesehatan dan keselamatan masyarakat jauh lebih penting ketimbang memperhatikan persentase elektabilitas,” kata politikus Partai NasDem Saan Mustopa ketika dihubungi tadi malam.
Menurut Saan, temuan tersebut tidak lebih dari bentuk apresiasi masyarakat terhadap kepala daerah atas kinerja mereka dalam menangani pandemi ini.
Masyarakat yang merasa puas terhadap kinera kepala daerah masing-masing pasti akan berbanding lurus dengan elektabilitas.
Sementara itu, PDI Perjuangan menilai temuan elektabilitas 14 nama calon presiden masih mentah sehingga hanya bisa digunakan sebagai bahan evaluasi. Terlebih hal itu bersifat dinamis dan belum cukup untuk menjadi gambaran pesta demokrasi lima tahunan.
“Hasil survei selalu naik turun. Biasa saja. Selain harus dicek metodologi yang digunakan, faktor waktu juga ikut menentukan,” kata politikus PDIP Hendrawan Supratikno.
Menurut dia, PDIP tidak akan terjebak dengan data survei yang masih bersifat dinamis. Pemilihan presiden juga masih terpaut jauh dari sekarang dan selama ini dinamika apa pun yang memengaruhinya sangat berpeluang terjadi.
“Terlalu dini. Dalam politik, keterburu-buruan lebih banyak melahirkan blunder,” katanya. (X-10)