Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

New Normal, Istana Terapkan Kebiasaan Baru

Dhika Kusuma Winata
04/6/2020 18:38
New Normal, Istana Terapkan Kebiasaan Baru
Presiden meninjau kesiapan new normal di Masjid Baiturahim, Kompleks Istan Kepresidenan(Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden/Rusman)

ISTANA Kepresidenan menyiapkan kebiasaan baru untuk menjadi prosedur standar terkait penerapan kenormalan baru (new normal) di tengah pandemi covid-19. Sejumlah aspek mulai dari kegiatan harian Presiden Joko Widodo hingga acara kenegaraan yang diselenggarakan di Istana disesuaikan merujuk protokol kesehatan ketat.

"Yang pertama kita lihat arahan Bapak Presiden bahwa kita memang sudah mulai harus melakukan kegiatan sehari-hari dengan melakukan new normal. Untuk kesiapan Istana adalah semua, jadi mulai dari Bogor, Jakarta, Tampaksiring, Yogya, itu semua diperlakukan," kata Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (4/6).

Pagi tadi, Presiden Jokowi turut meninjau persiapan penerapan prosedur standar kenormalan baru untuk sarana tempat ibadah di Masjid Baiturrahim Istana Kepresidenan Jakarta. Nantinya, masjid hanya akan menampung 20% dari kapasitas maksimal.

"Yang tadinya 750 (jemaah) menjadi 150 (jemaah)," imbuh Heru.

Sejumlah prosedur juga nantinya akan diberlakukan sebagai standar baru. Misalnya, penempatan sabun atau hand sanitizer di beberapa titik untuk digunakan oleh jemaah sebelum berwudu dan memasuki masjid.

Baca juga : New Normal, Sistem Kerja ASN Ditentukan Pimpinan Lembaga

Adaptasi kebiasaan baru juga diterapkan dalam kegiatan-kegiatan Jokowi di Istana. Untuk acara pelantikan, misalnya, pejabat negara yang hadir akan dibatasi antara 5 hingga 7 orang. Heru mencontohkan sejumlah agenda resmi kenegaraan seperti pelantikan KSAL dan KSAU beberapa waktu lalu hanya diikuti sedikit undangan.

Selain itu, prosedur tes cepat (rapid test) covid-19 bagi para tamu yang berkunjung ke Istana juga diberlakukan menjadi standar baru. Tes cepat untuk tamu tersebut selama ini sudah berlangsung 2-3 minggu tanpa ada keluhan.

"Secara tidak langsung kita sudah melakukan new normal. Kan awalnya tidak ada rapid test, begitu juga pakai masker. Awalnya kan kita suruh pakai masker ada yang pakai, ada yang tidak. Sekarang semua pakai masker. Pengemudi, baik itu pengemudi menteri atau tamu Presiden, semua sudah pakai masker dan masing-masing menunggu di kendaraan masing-masing," jelasnya.

Selain pembatasan jumlah undangan atau tamu yang hadir, pembatasan jarak antarorang pun diatur dalam acara yang dihadiri Presiden di Istana. Di samping itu, upacara peringatan yang biasanya dilakukan secara langsung di lapangan pun digelar secara virtual untuk menghindari kerumunan. Hal itu seperti yang dilakukan pada upacara peringatan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni lalu.

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengatakan perubahan juga terjadi dalam peliputan acara-acara Presiden di Istana. Jika biasanya wartawan hadir langsung dalam jumlah banyak dalam, kini dikurangi dengan bantuan tayangan langsung (live streaming) dan konsep TV pool serta foto pool.

"Artinya memang dibatasi karena itu adalah keharusan yang harus dijalankan, itu bagian dari protokol kesehatan," ujar Bey. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya