KOMISIONER Komisi Pemilihan Umum (KPU) Viryan Azis mengatakan pihaknya segera melakukan pengecekan terkait kabar bocornya 2,3 data penduduk Indonesia dari pusat data KPU. Data itu merupakan bentuk mentahan dari data daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu tahun 2014. Pun data tersebit memang merupakan konsumsi publik.
"Terkait postingan di akun medsos perihal kebocoran data pemilih yang menjadi berita, bisa disampaikan gambar ini berdasarkan meta datanya tanggal 15 November 2013. Soft file data KPU tersebut bentuk formatnya pdf, dikeluarkan sesuai regulasi dan untuk memenuhi kebutuhan publik bersifat terbuka," ujar Viryan, Jumat (22/5).
KPU masih belum melihat adanya bahaya dari bocornya data itu. Namun, hingga saat ini pendalaman bocornya data itu masih dilakukan oleh KPU.
"KPU RI sudah bekerja sejak tadi malam menelusuri berita tersebut lebih lanjut, melakukan cek kondisi intenal server data dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Informasi lebih lanjut akan disampaikan kemudian," tutur Viryan.
Baca juga: Data Penduduk di KPU Bocor, Kemendagri: Nggak Ikut Campur
Sebelumnya, sebuah akun Twitter spesialis pengawasan dan perlindungan data mengungkap data 2,3 juta penduduk Indonesia bocor di dunia maya. Akun @underthebreach mengungkap seseorang telah membagikan data mentah berisi nama, alat, NIK, dan nomor KK tersebut di sebuah forum.
"Aktor membocorkan informasi 2,3 juta warga negara Indonesia," tulis akun @underthebreach itu pada Kamis (21/5) malam.
Data tersebut dibagikan seseorang dari kelompok tertentu di sebuah forum. Data tersebut diduga milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) karena kop surat data bertuliskan daftar pemilih tetap untuk Pemilihan Umum 2014.(OL-5)