Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
PRESIDEN Joko Widodo kembali mengingatkan seluruh masyarakat untuk tidak mudik di tengah pandemi korona. Pesan tersebut ia sampaikan melalui akun media sosial, Sabtu (9/5)
Biasanya, pada masa-masa sekarang atau H-14 Hari Raya Idul Fitri, di tahun-tahun sebelumnya, sebagian besar orang sudah mulai sibuk mempersiapkan mudik.
Namun, kondisi saat ini berbeda. Penyebaran virus korona memaksa masyarakat harus tetap menjaga jarak bahkan dengan keluarga.
“Hari-hari ini, pada tahun-tahun yang lampau, biasanya kita sedang menanti-nanti saat untuk mudik Lebaran, ke kampung halaman untuk bertemu orang tua, kerabat, dan handai taulan. Tapi dunia tengah dicengkeram pandemi covid-19,” pesan Jokowi.
Untuk sekarang, demi mencegah meluasnya penyebaran penyakit menular mematikan itu, menahan diri untuk tidak mudik adalah hal yang paling bijaksana yang bisa dilakukan.
"Itu untuk melindungi keluarga di kampung. Dengan bersabar menahan rindu di perantauan, kita telah mengambil peran dalam memutus rantai penyebaran virus covid-19. Kita tidak mudik karena kita sayang kepada keluarga,” lanjut presiden.
Sejalan dengan arahan Jokowi, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo juga menyampaikan secara tegas kepada publik untuk tidak mudik. Arahan tersebut disampaikan di Media Center Gugus Tugas Nasional pada Rabu lalu (6/5).
Kebijakan terkait larangan mudik itu dilatarbelakangi beberapa pertimbangan seperti memutus mata rantai penularan dengan pemberlakukan protokol kesehatan yang ketat, meningkatkan keberhasilan pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar, dan efektivitas pelaksanaan kegiatan transportasi dalam rangka pemenuhan kebutuhan nasional selama darurat bencana covid-19. (OL-8).
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved