Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
DAMPAK negatif ekonomi dan sosial yang terasa akibat pandemi covid-19 berpotensi menimbulkan krisis politik, terutama soal kepercayaan publik kepada pemerintah. Oleh sebab itu, pemerintah dituntut untuk sukses menangani dampak sosial hingga ekonomi yang diakibatkan oleh covid-19.
"Kemungkinan terjadinya politik yang tidak stabil bisa saja. Solusinya pemerintah harus sukses salurkan stimulus ekonomi di tengah pandemi covid-19," ujar politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Mohamad Toha dalam diskusi virtual yang diadakan oleh Ikatan Alumni Universitas Nasional Sebelas Maret (UNS), Rabu (6/5).
Toha menjelaskan, situasi krisis yang disebabkan oleh covid-19 rentan dipolitiasi oleh pihak-pihak yang bersebarangan dengan pemerintah. Dampak ekonomi yang buruk menurut Toha dapat menimbulkan kekacauan sosial akibat adanya kesenjangan sosial.
"Akan muncul kesenajngan, terutama di sektor informal karena mereka kesulitan memiliki pendapatan. Kalau situasi ini diramaikan maka tentu bisa jadi chaos politik," papar Toha yang juga menjabat sebagai anggota Komisi VI tersebut.
Baca juga : Presiden: Masih Fluktuatif, Masyarakat Perlu Tetap Disiplin
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Wakil Ketua Komisi I dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Abdul Kharis tidak menampik bahwa ketidaksiapan pemerintah menanganai pandemi covid-19 dapat dijadikan sebagai alasan menciptakan krisis politik kepada pemerintahan yang sedang berjalan. Namun menurutnya, hingga saat ini belum ada satu pihak pun yang melemparkan wacana tersebut di DPR.
"Memang betul berpotensi menjadi krisis politik tapi kami DI DPR tidak berpikiran untuk mencari celah seperti itu," jelasnya.
Menurut Abdul, yang paling utama saat ini untuk dilakukan ialah bersama-sama saling membantu bahu membahu dalam mengatasi pandemi covid-19. Kerjasama yang baik dari seluruh pihak diharapkan dapat mempercepat penuntasan pandemi covid-19 di Indonesia.
"Paling terpenting saat ini ialah bagaiamana bahu membahu keluar dari situasi pandemi secepat mungkin," ujarnya. (OL-7)
Pengurus IDI, Iqbal Mochtar menilai bahwa kekhawatiran masyarakat terhadap vaksin berbasis Messenger Ribonucleic Acid (mRNA) untuk covid-19 merupakan hal yang wajar.
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
PEMERINTAH Amerika Serikat membekukan dana sebesar 500 juta dolar AS yang dialokasikan untuk proyek vaksin mRNA produksi produsen bioteknologi CureVac dan mitranya, Ginkgo Bioworks.
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
LAPORAN terbaru Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa covid-19 XFG atau covid-19 varian stratus menjadi varian yang paling dominan di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved