Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PRESIDEN Joko Widodo menyoroti sejumlah penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang berlebihan.
Tindakan berlebihan aparat yang dimaksud Presiden ialah membubarkan paksa warga di warung makan.
Ia mengatakan perlu ada evaluasi soal pemberlakuan pembatasan sosial di sejumlah daerah. Evaluasi dinilai penting agar PSBB berjalan efektif.
"Saya melihat beberapa kabupaten dan kota telah melewati tahap pertama dan akan masuk tahap kedua. Ini perlu evaluasi. Mana yang penerapannya terlalu over, terlalu kebablasan dan mana yang masih terlalu kendur," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas seperti disiarkan akun YouTube Sekretariat Presiden, Senin (4/5).
Evaluasi juga perlu dilakukan terhadap kinerja penanganan covid-19 di daerah yang memberlakukan PSBB. Presiden ingin pembatasan sosial harus diimbangi dengan cepatnya pemeriksaan terhadap individu-individu yang berpotensi mengidap covid-19.
"Harus ada target yang terukur. Misalnya berapa jumlah pengujian sample yang telah dilakukan, tes PCR yg telah dilakukan. Apakah pelacakan yang agresif telah dikerjakan. Berapa yang dilacak setiap hari. Penduduk yang memiliki risiko terpapar tinggi seperti lanjut usia dan penderita komorbid juga harus betul-betul diproteksi," tegasnya.
Terpisah, Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengatakan, Presiden meminta aparat mengedepankan langkah-langkah persuasif ketimbang represif.
Ia meminta kepala daerah melakukan sosialisasi yang masif dengan masyarakat agar tidak terjadi hal seperti ini lagi.
"Presiden mendapatkan informasi dan membaca berita ada beberapa tempat yang melakukan langkah-langkah yang menurut Pak Presiden kurang tepat. Ada warung tenda datang sekelompok petugas lantas membubarkan paksa. Seperti ini kan harusnya kan diingatkan," ujar Doni. (Ant/OL-8).
Presiden Joko Widodo mengaku bingung dengan banyaknya istilah dalam penangan covid-19, seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar hingga Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.
Demi membantu UMKM untuk bangkit kembali, influencer Bernard Huang membuat gerakan yang diberi nama PSBB atau Peduli Sesama Bareng Bernard dii Kota Batam.
Kebijakan itu juga harus disertai penegakan hukum yang tidak tebang pilih, penindakan tegas kepada para penyebar hoaks, dan jaminan sosial bagi warga terdampak.
Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 20.155 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 6.934 positif dan 13.221 negatif.
Untuk menertibkan masyarakat, tidak cukup hanya dengan imbauan. Namun harus dibarengi juga dengan kebijakan yang tegas dalam membatasi kegiatan dan pergerakan masyarakat di lapangan.
Epidemiolog UI dr.Iwan Ariawan,MSPH, mengungkapkan, untuk menurunkan kasus Covid-19 di Indonesia, sebenarnya dibutuhkan PSBB seperti tahun 2020 lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved