Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Pindad dan PT DI Produksi Ventilator

Cahya Mulyana
26/4/2020 14:27
Pindad dan PT DI Produksi Ventilator
Ilustrasi ventilator(AFP)

WAKIL Menteri Pertahanan RI Sakti Wahyu Trenggono mendukung Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor pertahanan ikut memproduksi alat medis ventilator. Itu guna membantu penanganan pasien covid-19 lebih cepat.

“Ventilator merupakan alat bantu pernapasan yang vital dibutuhkan dalam penanganan pasien covid-19. Kebutuhan alat medis ini sangat tinggi sementara suplainya terbatas. Saya selama ini aktif mendorong pabrik milik BUMN yang berada di klaster National Defence and Hightech Industries (NDHI) ikut produksi ventilator,” ungkap Trenggono dalam keterangan resmi, Minggu (26/4).

Terdapat dua BUMN dalam klaster NDHI yang mampu membuat ventilator dan telah lulus uji produk dari Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Kementerian Kesehatan RI. Itu meliputi PT Pindad dan PT Dirgantara Indonesia (DI) yang sudah memproduksi ventilator.

"Kementerian Pertahanan akan pastikan membeli produk buatan BUMN ini agar kita tak telat bergerak dan menjadi pemenang dalam melawan Covid-19,” katanya.

Trenggono menjelaskan, pemanfaatan memanfaatkan mesin produksi yang dimiliki sektor Indhan untuk turut membuat ventilator hal yang realistis berkaca dengan Amerika Serikat yang meminta pabrik mobil Ford, GM, dan pabrik turbin GE memproduksi ventilator.

Bahkan Israel Aerospace Industries (IAI) yang dikenal sebagai manufaktur dirgantara dan persenjataan diperintahkan Kementrian Pertahanan Israel ikut berperan serta melawan pendemi korona, dimana divisi produksi rudal di IAI dikonversi untuk memproduksi ventilator portable.

Sementara Dirut Pindad Abraham Mose mengatakan sesuai dengan arahan dari Kementerian pertahanan dan Kementerian BUMN dimana dalam Kondisi Luar Biasa (KLB) peran Indhan seperti Pindad dan lainnya sangat diperlukan dengan memanfaatkan kemampuan sumberdayanya seperti mesin-mesin atau para engineer untuk ikut ambil peran dengan memproduksi peralatan kesehatan yang sangat diperlukan seperti ventilator, tabung oksigen, Masker ruang operasi, bilik disinfektan dan lainnya.

“Pindad sudah membuat Ventilator Pumping Machine, dimana berfungsi sebagai alat bantu pernapasan untuk pasien-pasien yang mengalami gagal napas,” jelasnya.

Sedangkan PT DI memproduksi Ventilator portabel yang diberi nama Vent-I (Ventilator Indonesia) hasil kerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB). Ventilator jenis ini ditujukan bagi pasien yang sakit, tetapi masih mampu bernapas sendiri. (OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya