Headline

Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.

Wapres Ajak Pengurus Masjid Taati Fatwa MUI

Emir Chairullah
25/4/2020 06:20
Wapres Ajak Pengurus Masjid Taati Fatwa MUI
Wakil Presiden Ma’ruf Amin(MI/Adam Dwi)

WAKIL Presiden Ma’ruf Amin menyesalkan masih adanya masjid di zona merah yang menggelar salat Tarawih berjemaah. Salah satunya masjid di Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Juru Bicara Wapres, Masduki Baidowi, mengatakan para ulama yang tergabung dalam Majelis Ulama Indonesia (MUI) diharapkan bisa melakukan upaya persuasif kepada para pengurus masjid.

“Ulama daerah diajak serta untuk mengajak mereka berdialog secara persuasif untuk tidak melanggar fatwa MUI,” ujarnya ketika dihubungi, kemarin.

Presiden Joko Widodo pun kembali menegaskan, meskipun covid-19 tidak tahan lama di udara lembap dan panas sesuai penelitian terbaru, warga diminta tetap disiplin jalankan protokol kesehatan. Rajin cuci tangan, gunakan masker, hindari berkerumun, dan tetap beribadah di rumah.

Masduki menjelaskan biasanya para pengurus masjid yang masih bandel itu menggunakan pendekatan keagamaan dengan argumentasi lain.

“Misal, Nabi Muhammad SAW tak pernah menganjurkan umat Islam meninggalkan masjid walau ada wabah. Atau alasan, dalam kondisi perang pun salat berjemaah masih dilangsungkan, dan sebagainya,” tambah Masduki.

Sementara itu, ungkap Masduki, Fatwa MUI sudah menegaskan bahwa untuk daerah zona merah tidak diperbolehkan berkumpul dalam jarak
dekat seperti salat berjemaah di masjid atau musala. “MUI sudah memberi argumentasi keagamaan sangat kuat (udzur syara’) untuk soal ini,” jelasnya.

Karena itu, tambah Masduki, Wapres berharap ulama juga mengajak aparat keamanan untuk melakukan pendekatan lunak terhadap mereka yang tetap membandel.

“Disiplin terhadap pelaksanaan physical distancing ini menjadi kunci sukses berhasil atau tidaknya kita mengatasi pandemi covid-19 ini. Karena itu, aparat negara dan ulama setempat harus melakukan pendekatan lunak secara kompak dengan fungsi masingmasing terhadap mereka,” tandasnya.

Pendekatan kesehatan

Sekjen MUI KH Anwar Abbas menegaskan imbauan untuk tidak melaksanakan salat Tarawih di masjid tak hanya dilakukan dengan pendekatan agama. Imbauan dengan pendekatan kesehatan juga lebih penting.

“Tugas ini jangan hanya menggunakan pendekatan agama, tapi juga pendekatan kesehatan supaya para pengurus masjid dan masyarakat tahu akan dampak dan bahaya dari covid-19 ini,” ujar Anwar ketika dihubungi, kemarin.

Karena itu, ia meminta para ahli medis atau ahli yang tahu dan mengerti masalah virus ini dengan segala hal yang terkait untuk ikut membantu menjelaskan dan menyadarkan serta memberikan pemahaman kepada masyarakat. “Jangan hanya diserahkan kepada ustaz dan ulama,” tegasnya.

Menurutnya, dalam pendekatan dan edukasi para dokter tentunya akan disampaikan mengenai cara penyebaran covid-19 dan dampak yang bisa terjadi kalau tertular.

Sebelumnya, Ketua MUI Abdullah Jaidi juga mengajak masyarakat melaksanakan ibadah Ramadan di rumah demi mencegah penularan covid-19.

“Marilah kita mengikuti arahan pemerintah dan MUI, yaitu kita tetap melaksanakan Tarawih, melaksanakan ibadah berjemaah, tapi di rumah
masing-masing. Jadikan rumah kita sebagai tempat beribadah,” imbau Abdullah. (Fer/X-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya