Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

​​​​​​​Polri Siap Antisipasi Konflik Sosial selama Covid-19

Yakub Pryatama Wijayaatmaja
16/4/2020 13:01
​​​​​​​Polri Siap Antisipasi Konflik Sosial selama Covid-19
Warga berunjuk rasa di depan Puskesmas Sidodadi, Kecamatan Candi, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (31/3).(ANTARA/Umarul Faruq )

POLRI mengintruksikan personel penanggulangan huru-hara (PHH) untuk mengantisipasi jika nantinya terjadi konflik sosial, adanya kerusuhan atau unjuk rasa selama pandemi korona (covid-19).

Kabaharkam Polri Komjen Agus Adrianto mengeluarkan telegram bernomor ST/1184 /lV/OPS.2/2020. Di dalam Telegram itu dijelaskan skenario dalam mengantisipasi jika terjadi situasi darurat di tengah pandemi virus korona.

Arahan itu tercantum dalam surat telegram bernomor ST/1183/IV/OPS.2.../2020 tertanggal 13 April 2020 yang ditandatangani oleh Agus sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri.

"Guna mengantisipasi terjadinya unjuk rasa, kerusuhan, dan konflik sosial lainnya yang melibatkan massa dengan jumlah yang banyak di tengah merebaknya wabah korona, diperintahkan kepada Kasatgas untuk menyusun dan membuat SOP atau panduan bagi pasukan Dalmas dan PHH (Brimob dan Sabhara)," ucap Agus kepada wartawan, Kamis (16/4).

Namun, Agus tak merinci banyaknya jumlah pasukan PHH yang disiapkan. 

"Sesuai eskalasi saja. Alternatif cara bertindak tentu dibuat sesuai skenario prediksi kemungkinan yang terjadi," ujarnya.

Baca juga: Baku Tembak di Poso, Satu Polisi Luka, Dua Anggota MIT Tewas

Dalam SOP, pasukan Brimob dan Sabhara diminta untuk turun ke lapangan jika ada masyarakat yang melakukan aksi unjuk rasa. PHH harus tetap memperhatikan keselamatan diri sendiri dari potensi penularan virus korona saat mengawal warga.

"Menangani massa dengan memperhatikan aspek keselamatan anggota dari penularan,” tuturnya.

Agus juga meminta masyarakat agar tidak melakukan kegiatan yang berpotensi menimbulkan banyak kerumunan massa salah satunya seperti unjuk rasa.

Namun, jika muncul unjuk rasa dalam situasi seperti ini, pasukan dari Brimob dan Sabhara diminta menangani massa menggunakan seluruh sarana yang dimiliki Polri. Mereka juga harus tetap mengedepankan upaya humanis.

“Mengacu pada kebijakan sosial dan physical distancing dengan memanfaatkan sarana prasarana yang dimiliki berupa tameng, tongkat, rantis, tali dalmas, mobile barikade, termasuk mengerahkan anjing pelacak dan kuda dari polsatwa," tutur pria yang juga menjabat sebagai Kepala Operasi Terpusat Kontingensi Aman Nusa II-Penanganan Covid-19 itu. (A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya