Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Bakamla Jamin Nelayan Natuna tidak Tersingkir

Cahya Mulyana
08/3/2020 08:40
Bakamla Jamin Nelayan Natuna tidak Tersingkir
Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla/Indonesia Coast Guard) RI Laksamana Madya TNI Aan Kurnia (kanan).(Dok. Bakamla)

KEHADIRAN 30 kapal dengan 900 nelayan asal pantai utara (pantura) Jawa diharapkan memantik semangat masyarakat Natuna untuk mengoptimalkan sumber daya perikanan di Natuna Utara. Hal itu diharapkan dapat menekan potensi pencurian ikan oleh nelayan asing.

“Pemerintah semakin hadir di Laut Natuna Utara dan Bakamla telah mengoordinasi 13 kementerian dan lembaga untuk membantu 30 kapal 100 GT ke atas asal pantura memanfaatkan ikan di sana. Ke depan, kami berharap nelayan asli Natuna yang melanjutkan aktivitas untuk memastikan sumber daya ikan untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia, bukan nelayan asing,” papar Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla/Indonesia Coast Guard) RI Laksamana Madya Aan Kurnia saat temu Bakamla dengan nelayan Natuna, di Selat Lampa, Natuna, kemarin.

Pada kesempatan itu hadir puluhan nelayan berikut asosiasi serta koperasi nelayan Natuna, Sekretaris Daerah Kabupaten Natuna Wan Siswandi, dan pejabat dari sejumlah instansi.

Dalam menjawab kekhawatiran nelayan Natuna atas kehadiran nelayan dari pantura, Aan memastikan ada pembagian wilayah. Nelayan dari luar Natuna hanya boleh menangkap ikan di Zona Ekonomi Eklusif (ZEE).

Dengan demikian, kawasan pencarian ikan nelayan Natuna dengan jarak paling jauh 50 mil dari garis pantai tidak akan terganggu. Bahkan,  pihaknya akan menindak tegas nelayan asal pantura bila melanggar ketentuan itu.

Ia juga menekankan hasil tangkapan ikan dari nelayan pantura akan dilelang di tempat pelelangan ikan, Selat Lampa. Dengan demikian, pemda dan masyarakat Natuna mendapatkan manfaat retribusi.

Anggota koperasi dan nelayan Natuna mengaku mendukung kehadiran nelayan pantura. Hal itu seperti dipaparkan Irsyad dari Koperasi Mutiara Natuna Utara. “Kemarin kenapa ada penolakan, karena ada informasi terputus soal zonasi penangkapan dan cantrang. Namun, setelah jelas begini kami pun mendukung,” katanya.

Hal senada dikatakan Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Natuna, Zainuddin. Menurutnya, pemerintah perlu mendorong nelayan dengan pengadaan kapal yang mampu mencari ikan di perairan terluar hingga ZEE. (Cah/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya