Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Zulhas Bertemu Jokowi, PAN Merapat Lagi ke Koalisi Pemerintah?

Dhika Kusuma Winata
06/3/2020 13:11
Zulhas Bertemu Jokowi, PAN Merapat Lagi ke Koalisi Pemerintah?
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan(ANTARA/Jojon)

KETUA Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (6/3). Usai bertemu Jokowi, Zulhas enggan memberikan komentar terkait pertemuannya.

Pertemuan tersebut berlangsung tertutup. Zulhas yang meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan sekitar pukul 10.00 WIB hanya mengacungkan jari telunjuk di mulutnya sebagai tanda ia tidak mau berkomentar.

Sebelumnya, ada rencana pertemuan itu digelar terbuka untuk awak media namun akhirnya digelar tertutup.

Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman mengaku tidak tahu-menahu ihwal isi pertemuan tersebut. Ia juga mengaku tidak mendampingi Jokowi dalam pertemuan.

"Saya tidak ikut mendampingi jadi tidak tahu infonya (isi pertemuan). Pertemuannya hanya berdua (Jokowi dan Zulhas)," ucap Fadjroel.

Baca juga: PDIP Dominasi Medsos di 2019

Zulhas baru-baru ini kembali terpilih memimpin PAN untuk periode 2020-2025 melalui kongres di Kendari, Sulawesi Selatan mengalahkan calon lain yakni Mulfachri Harahap dan Dradjad Wibowo. Kongres ke-5 PAN itu sempat diwarnai kericuhan antarkubu pendukung calon.

Pendiri PAN Amien Rais sempat meminta pemerintah untuk tidak mengesahkan kepengurusan DPP PAN di bawah kepemimpinan Zulhas untuk periode 2020-2025 ini.

Pasalnya, Amien menuding kongres di Kendari penuh kejanggalan. Di antaranya, adanya dugaan pelanggaran AD/ART partai lantaran komite pengarah kongres dituding didominasi kubu Zulhas.

Pada masa Pilpres 2019, PAN menjadi kubu lawan koalisi Jokowi meski sebelumnya sempat berada di koalisi pemerintahan.

Hingga saat ini, PAN menjadi partai di luar koalisi pemerintah. Zulhas sempat menyatakan posisi PAN harus dikembalikan ke tengah lantaran sudah bergerak terlalu ke kanan pada Pilpres 2019. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya