Headline

PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.  

Fokus

Pendidikan kedokteran Indonesia harus beradaptasi dengan dinamika zaman.

Ekspor Pertanian Sumut Mengalir ke 28 Negara

(YP/N-2)
21/2/2020 09:25
Ekspor Pertanian Sumut Mengalir ke 28 Negara
Syahrul Yasin Limpo melihat buah durian siap ekspor saat kegiatan pelepasan ekspor komoditas pertanian asal Sumut di Medan, Sumatera Utara.(ANTARA FOTO/Septianda Perdana/aww.)

SYAHRUL Yasin Limpo tidak pernah lelah mendorong pelaku usaha pertanian meningkatkan produktivitas dan ekspor. Lewat Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor yang digagas Menteri Pertanian itu, ekspor produk pertanian pun terus mengalir.

Kemarin, Menteri Syahrul melepas 28 produk pertanian senilai total Rp79,6 miliar. Komoditas pertanian itu dikirim ke 28 negara tujuan.

"Dengan ekspor ini, saya ingin menyatakan seluruh provinsi di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk melakukan ekspor komoditas pertanian," ujarnya, di Lapangan Kawasan Industri Medan IV, Kota Medan.

Mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu bertekad dalam lima tahun ke depan kinerja ekspor komoditas pertanian terus digenjot hingga bisa mencapai tiga kali lipat dari tahun-tahun sebelumnya. "Saya optimistis bisa terealisasi."

Sekretaris Daerah Sumatra Utara Sabri menambahkan komoditas yang diekspor daerahnya terdiri dari subsektor perkebunan, hortikultura, peternakan, tanaman pangan, dan kehutanan. "Khusus biji kopi, Sumut mengekspor 290,7 ton senilai Rp97,3 miliar ke 9 negara, di antaranya Jerman, Amerika, Kanada, Singapura, dan Korea Selatan.''

Di sisi lain, ekspor produk pertanian pada periode November-Desember 2019 mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Badan Pusat Statistik merilis bahwa volume dan nilai ekspor produk pertanian selama November-Desember 2019 meningkat dibandingkan periode yang sama pada 2018, yakni dari 7,73 juta ton menjadi 8,40 juta ton, dengan nilai dari US$4,67 miliar menjadi US$5,18 miliar.

Menurut BPS, peningkatan volume dan nilai ekspor pertanian tersebut juga dibarengi dengan meningkatnya neraca perdagangan pada periode tersebut, yaitu naik 34,72% dibanding 2018, yaitu dari US$1,44 miliar jadi US$1,95 miliar.

Sementara itu, BoT peroduk pertanian juga mengalami surplus yang cukup tajam pada Desember 2019, yaitu 24,52% terhadap November 2019 dan meningkat 61,45% terhadap Oktober 2019.

"Salah satu program utama Kementan saat ini ialah mengutamakan ekspor dan menahan impor pangan serta produk pertanian dari luar," tandas Syahrul Yasin Limpo. (YP/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : PKL
Berita Lainnya