Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Ketua MPR: WNI dari Wuhan bukan Penyebar Penyakit

Indriyani Astuti
04/2/2020 13:14
Ketua MPR: WNI dari Wuhan bukan Penyebar Penyakit
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (kiri)(MI/M Irfan)

KETUA Majelis Permusyawaratan (MPR) RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyampaikan penjelasan resmi pemerintah kepada masyarakat khususnya yang berada di Natuna, agar paham mengenai pencegahan virus korona baru, novel coronavirus (2019-nCov), yang pertama kali merebak di Wuhan itu termasuk cara penularannya.

Hal ini berkaitan dengan kegiatan karantina Warga Negara Indonesia (WNI) di Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, pascakepulangan dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok.

"Pemerintah menjelaskan, mereka (WNI dari Wuhan) bukan penyebar atau pembawa penyakit. Seharusnya dirangkul dan diberikan empati," ujar Bamsoet kepada media di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, di Jakarta, Selasa (4/2).

Ia meminta masyarakat di Natuna menerima WNI yang saat ini tengah dikarantina. Menurutnya, tidak sepatutnya ada penolakan apalagi pemerintah telah memastikan WNI yang dievakuasi dari Wuhan dalam kondisi sehat.

Adapun karantina dan observasi berlangsung selama 14 hari. Hal itu merupakan prosedur kesehatan yang harus dijalankan sesuai dengan arahan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Mereka orang yang sehat tapi perlu diobservasi untuk mencegah penularan. Beberapa ada yang tidak bisa berangkat dari Wuhan karena diindikasikan tertular. Intinya yang datang semua sehat," tuturnya.

Baca juga:  Evakuasi WNI dari Wuhan Dipastikan tidak Bahayakan Warga Natuna

Bamsoet menambahkan, WNI yang dievakuasi dari Wuhan merupakan pelajar dan pekerja. Guna mencegah semakin meluasnya disinformasi di masyarakat, pemerintah diminta terus memberikan penjelasan dan edukasi terkait pencegahan virus korona dan langkah-langkah yang diperlukan. Pasalnya, belakangan ini muncul informasi tidak benar (hoaks) menyusul merebaknya virus korona.

"Lebih banyak berita hoaksnya yang takut takutnya, dibandingkan berita penjelasan tentang penyakit ini menularnya bagaimana, gejalanya," ungkapnya.

Pemerintah baik pusat maupun daerah diminta tidak gagap dalam menjelaskan dan mengatasi epidemi yang telah melanda Tiongkok dan sejumlah negara. Meskipun belum ada kasus korona di Indonesia, ucap Bamsoet, kesiapsiagaan dari seluruh aparat yang ditunjuk pemerintah sangat dibutuhkan antara lain Kementerian Kesehatan, TNI, dan lembaga lain yang diberikan tugas oleh Presiden Joko Widodo.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya