Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
WAKIL Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin melibatkan organisasi masyarakat Matlha'ul Anwar dalam upaya menangkal radikalisme. Sebab menurutnya organisasi itu langsung bersentuhan dengan masyrakat.
Saat menanggapi permintaan Ketua Majelis Amanah Pengurus Besar Matlha'ul Anwar (PBMA) Irsjad Juwaeli mengatakan pihaknya siap membantu. Namun yang pertama-tama pihaknya ingin menghilangkan faham radikalisme terutama di kalangan jemaah PBMA. Meskipun, tegasnya, tidak ada ormas yang tergabung dalam Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang berpaham radikal termasuk PBMA.
Baca juga: Antara Pendidikan dan Radikalisme
"Hampir semua ormas yang ada di lingkungan kita baik Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, PBMA kelihatan tidak ada yang berpikir radikal tapi yang di luar konteks itu yang perlu kita dakwahi," ucapnya kepada media di Kantor Wakil Presiden, Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin (13/1).
Ia menyampaikan pesan Wapres bahwa pancasila ialah ideologi dan falsafah negara yang telah menjadi kesepakatan seluruh bangsa. Sebagai bagian dari ormas islam, PBMA, imbuhnya, terus bekerja sama dengan seluruh komponen masyarakat di Indonesia, terutama ormas-ormas dan masyarakat non islam dan muslim untuk membangun toleransi.
"Toleransi yang luas untuk kepentingan bangsa dan negara. Bangsa dan Negara tidak bisa dibangun oleh kita saja tetapi oleh seluruh masyarakat. Kita sudah ada kebhinekaan, kesatuan NKRI ini yang perlu kita jujung tinggi," terangnya.
Dijelaskannya, mengenai radikalisme muncul karena pemahaman yang kurang jelas mengenai Islam. Ketidakpahaman itu kemudian disampaikan sehingga terjadi benturan-benturan di kalangan umat islam. Oleh karena itu, PBMA ingin memberikan pemahaman dakwah yang benar melalui kotbah di masjid-masjid dan majelis taklim.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum PBMA Ahmad Sadali Karim mengatakan Pancasila sudah menjadi pemberian. PBMA, imbuhnya, juga mendukung ide Wapres untuk mengembangkan usaha kecil dan menegah (UKM) di daerah supaya ekonomi menjadi meningkat.
"Ini juga menekan radikalisme. Beliau (wapres) mendukung zakat menjadi lebih baik. potensi zakat triliunan tapi belum berefek. Kita ingin umat islam wajib zakat. Juga beliau mengatakan agar kita semua menjaga toleransi bersama umat lain untuk bersatu demi keutuhan bangsa," tukasnya.
Matlha'ul Anwar merupakan organisasi islam yang bergerak di bidang pendidikan dan dakwah berbasis di Pandeglang, Provinsi Banten. (Ind/A-2)
Semangat persatuan yang dibangun harus benar-benar mampu diwujudkan dan dipraktikkan dalam keseharian masyarakat.
INDONESIA mencatatkan nihil kasus serangan terorisme sejak tahun 2023 hingga saat ini, pertengahan tahun 2025. Hal itu disebut berkat peran dari berbagai pihak.
PAKAR terorisme Solahudin menyebut Indonesia saat ini berada di era terbaik dalam penanganan terorisme berkat strategi kolaboratif antara soft approach dan hard approach.
Pencegahan tidak hanya dilakukan dari sisi keamanan tapi juga harus bisa memanfaatkan teknologi IT
Gubernur Khofifah dan BNPT RI berkomitmen tanamkan moderasi beragama sejak dini di sekolah untuk cegah radikalisme. Jatim perkuat sinergi pusat-daerah.
BADAN Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Komisi XIII DPR RI terus memperkuat upaya pencegahan radikalisme dan terorisme.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved