Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
DIPILIHNYA sosok yang punya integritas tinggi dalam keanggotaan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi, membuat peneliti senior Pusat Penelitian Politik (P2P) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tak lagi mengharapkan adanya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu).
Syamsuddin yang juga dilantik sebagai anggota Dewas KPK itu mengungkapkan, khekawatirannya akan pelemahan KPK terdapat pada wacana dipilihnya Dewas KPK oleh DPR.
"Kalau dulu memang apa namanya skemanya berbeda khususnya untuk Dewas. Sebelum disahkan UU KPK yakni Dewas dibentuk DPR dan itu membuka peluang bagi legislatif mengajukan kandidat atau calon-calonnya yang betul-betul (bisa) melemahkan KPK," katanya usai menghadiri serah terima jabatan Pimpinan KPK 2019-2023 di gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (20/12).
Korupsi membayangi 5 program utama @jokowi. Solusinya, perkuat kembali @KPK_RI melalui penerbitan Perppu KPK oleh Presiden.https://t.co/f2ChOZ98g8
— Syamsuddin Haris (IG: syamsuddin_haris) (@sy_haris) October 28, 2019
Hal itulah yang menurut Syamsuddin, jadi titik pemikiran utamanya meminta Presiden Joko Widodo menerbitkan Perppu. Di sisi lain, ia juga punya keraguan pada komisioner KPK periode 2019-2023.
Baca juga : Firli Tangkis Anggapan Miring seputar KPK
Namun Dewas akhirnya ditentukan oleh presiden dan orang-orang yang terpilih dinilainya memiliki integritas. Hal itu membuatnya tidak terlalu mengharapkan Perppu KPK. Terlebih dirinya kini menjadi bagian jabatan yang menentukan arah pemberantasan rasuah.
"Kemudian bila melihat formasi Dewas itu dan yang menyebabkan saya mau juga menjadi anggota Dewas karena pengisi jabatan ini memiliki integritas," terangnya.
Berdasarkan kondisi tersebut, Syamsuddin mengaku tidak lagi mempersoalkan Perppu dan akan fokus menjalankan jabatannya.
"Secara personal iya ingin ada Perppu KPK cuma kan sebagai anggota Dewas ada peluang mengawal pimpinan KPK itu supaya tidak melemahkan tapi sebaliknya, memperkuat KPK," pungkasnya. (OL-7)
Prasetyo menjelaskan pemerintah saat ini memilih untuk berkomunikasi dengan DPR RI untuk mempercepat pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset.
Yusril Ihza Mahendra menilai tidak ada urgensi bagi Presiden Prabowo Subianto mengeluarkan perppu Perampasan Aset.
PRESIDEN Prabowo Subianto dinilai memiliki modal besar untuk merealisasikan pengesahan Rancangan Undang-Undang Perampasan Aset Tindak Pidana (RUU PATP).
POLITIKUS PDIP Aria Bima mengatakan pihaknya mempersilakan Presiden Prabowo mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) terkait perampasan aset.
Kemenaker menghormati putusan Mahkamah Konstitusi yang telah memutuskan perkara judicial review Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved