Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pengamat Sebut Persepsi Publik Penting Jadi Acuan NasDem

Insi Nantika Jelita
10/11/2019 23:20
Pengamat Sebut Persepsi Publik Penting Jadi Acuan NasDem
Djayadi Hanan(Antara)

KETUA Umum Partai NasDem, Surya Paloh mengaku akan mengevaluasi gerak politik partainya dengan menjadikan persepsi masyarakat sebagai tolok ukur. Menanggapi hal tersebut, Pengamat politik dari Unversitas Al-azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai hal itu sebagai sesuatu yang positif.

"Tentu itu hal yang positif bagi Nasdem. Agar Nasdem tak disudutkan oleh partai-parati koalisi Jokowi. Penilaian publik memang harus jadi acuan bagi NasDem," ungkap Ujang kepada Media Indonesia, Jakarta, Minggu (10/11).

Lebih lanjut, Ujang menyoroti soal kunjungan Nasdem ke partai di luar pemerintahan seperti PKS, yang dianggap sesuatu yang wajar dan merupakan hak Partai NasDem.

"Tentu Nasdem punya alasan sendiri. Bisa saja Nasdem merasa dibohongi atau merasa kecewa. Tapi politik itu kan sangat cair dan dinamis. Respons partai koalisi Jokowi meihat kunjungan tersebut jangan baper. Jangan reaktif. Biasa saja," kata Ujang.


Sementara itu, Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia, Djayadi Hanan, mengatakan bahwa pertemuan NasDem dengan PKS bisa saja menimbulkan multitafsir di publik. Terlebih, katanya, Jokowi sendiri yang mempertanyakan pelukan hangat Surya Paloh dengan Presiden PKS, Sohibul Iman.

"Yang makin menarik itu Pak Jokowi yang nanya. Isunya dibuat sederhana saja, tinggal Pak Surya Paloh memberikan penjelasan kepada Jokowi apa sesungguhnya maksud pertemuan dengan PKS," kata Djayadi

Sebetulnya, kata Djayadi, partai koalisi bertemu dengan partai nonpemerintah sesuatu yang biasa. Namun, memang pertemuan dengan PKS itu bisa menimbulkan tafsir. Pasalnya, pertemuan itu konteksnya baru selesai pembentukan kabinet Koalisi Maju.

"Wajar kemudian orang bertanya-tanya. Kita tahu hasil pembentukan kabinet ada yang happy dan enggak. NasDem sendiri tidak setuju gerindra masuk kabinet. Sebaiknya dijelaskan saja agar tidak muncul polemik lagi," tandasnya. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya