Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Gubernur Jabar Bicara Peran Pemda di Kongres II Partai NasDem

Abdillah Muhammad Marzuqi
10/11/2019 16:06
Gubernur Jabar Bicara Peran Pemda di Kongres II Partai NasDem
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil(ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

KONGRES II Partai NasDem yang bertemakan Restorasi untuk Indonesia Maju menggelar workshop fraksi Partai NasDem yang diikuti 1.800 anggota DPRD tingkat provinsi dan kabupaten/kota seluruh Indonesia.

Ketua Fraksi NasDem DPR RI Ahmad Ali yang membuka workshop menekankan pentingnya setiap anggota DPRD untuk menjalankan fungsi kedewanan pada berbagai tingkatan, baik tingkat kabupaten/kota maupun provinsi.

“Kualitas kita sebagai kader Partai NasDem harus kita tunjukkan dalam program aksi dalam menjalankan tugas kedewanan,” tegasnya di JIEXPO Kemayoran Jakarta, Minggu (10/11).

Ahmad Ali mengajak setiap peserta memanfaatkan workshop tersebut sebagai sarana mendapatkan berbagai pengalaman. Terutama, kemampuan mendorong program inklusif yang menjadi program pemerintah daerah.

“Ini penting, dalam tugas kedewanan kita mendukung pembangunan dari setiap daerah agar mampu menopang target pembangunan nasional,” jelasnya.

Hal senada disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang menjadi pembicara dalam workshop tersebut. Ia menekankan pentingnya peran pemerintah daerah sebagai komponen pembangunan di tingkat bawah.

Pria yang kerap disapa RK itu juga menekankan daya dukung legislatif di tingkat daerah memiliki urgensi bagi Indonesia yang tengah menghadapi tantangan perubahan dunia.

“Untuk memahami urgensi itu, saya mengajak kita harus kembali sebagai orang yang memiliki tujuan. Orang yang tidak punya tujuan hidup itu seperti layang-layang putus. Kemuliaan kita ada pada kemanfaatan kita,” ungkapnya.

Baca juga: Jokowi Dipastikan Hadir di Penutupan Kongres NasDem

RK menekankan kebermanfaatan setiap anggota dewan dapat bersifat langsung kepada masyarakat maupun digulirkan melalui fungsi yang dijalankan.

“Buat apa menjadi anggota dewan kalau besok lusa tidak ada perubahan dalam memberikan manfaat buat masyarakat,” tegasnya.

RK menambahkan, Indonesia memiliki visi besar untuk menjadi negara besar. Hal itu juga didukung berbagai riset dengan pendekatan ilmiah, pada usia kemerdekaan 100 tahun, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi negara adidaya.

“Kemana pun saya pergi, dunia membutuhkan Indonesia. Secara ilmiah kita akan menjadi negara adidaya. Jarak usia 100 tahun Indonesia merdeka tinggal 26 tahun lagi,” ungkapnya.

Ia mengutip beberapa survei untuk menyongsong visi tersebut, diperlukan tiga syarat yaitu pertumbuhan ekonomi di kisaran 5%, adanya generasi milenial yang kompetitif dan demokrasi yang damai serta kondusif.

“Kita perlu berkaca pada Yugoslavia yang menjadi negara gagal karena setiap provinsinya tidak bisa menjaga persatuan. Dari situ kita belajar bahwa tidak ada pembangunan kalau tidak ada stabilitas sosial,” tuturnya.

Ridwan Kamil mengatakan setiap kepala daerah harus mampu mengembangkan sumber dana pembangunan. Ini juga harus dipahami oleh setiap anggota legislatif.

“Sebagian kita berpikir membangun daerah hanya mengandalkan APBD. Padahal ada delapan sumber dana pembangunan alternatif,” jelasnya.

Di hadapan para kader NasDem, ia menyatakan siap memberikan berbagai pengetahuan lebih lanjut atas pengalaman yang telah dilakukannya di pemerintahan Kota Bandung maupun saat di Provinsi Jawa Barat.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya