Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
KOORDINATOR Komite Pemilih Indonesia (TePI Indonesia) Jeirry Sumampow memandang kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Papua kurang kuat untuk dikatakan sebagai tidak melihat Papua dari Jakarta.
"Seringnya Presiden berkunjung ke Papua, tidak dengan sendirinya menunjukkan bahwa perspektif pemerintah pusat tentang Papua sudah berubah. Atau sudah sesuai dengan cara orang Papua melihat persoalan di Papua," terang Jeirry (29/10).
Menurut Jeirry, banyaknya masalah yang muncul dan berlarut-larut di Papua menunjukkan bahwa pendekatan yang dipakai masih dengan kacamata Jakarta.
Baca juga: Pembangunan Infrastruktur dari Pinggir untuk Keadilan Sosial
Termasuk mengisolasi Papua dari komunitas internasional dan menutup akses bagi media asing untuk masuk ke Papua juga memperlihatkan kacamata Jakarta masih digunakan. Selain itu, menurutnya, pemberian stigma separatis secara mudah kepada kelompok bersenjata, penanganan yang represif terhadap masyarakat yang kritis dan dominannya pendekatan keamanan untuk menyelesaikan persoalan yang muncul merupakan cara penyelesaian dengan kacamata Jakarta.
Namun, Jeirry tidak menampik bahwa Papua mengalami banyak kemajuan, khususnya pembangunan fisik. Banyak sarana dan prasarana fisik dibangun pemerintah seperti akses ke daerah yang mulai dibuka. Menurutnya, hasil pembangunan itu adalah sebuah fakta yang harus diapresiasi dari Pemerintah Jokowi.
"Ini sesuatu yang baik dan positif bagi Papua. Rakyat Papua dan kita semua harus berterima kasih kepada Pemerintahan Jokowi. Hal yang tak pernah dipikirkan apalagi dilakukan oleh pemimpin-pemimpin bangsa kita sebelumnya," terus Jeirry.
Kunjungan Presiden Jokowi ke Papua bisa dimaknai sebagai upaya pemerintah untuk memastikan kelancaran proses pembangunan di Papua. Menurut Jeirry kunjungan Presiden juga bisa dimaknai sebagai empati pemerintah terhadap rakyat Papua sekaligus untuk memotivasi rakyat Papua untuk semakin giat membangun daerah.
"Saya kira, itu semata mau memastikan proses pembangunan di Papua berjalan baik dan memastikan agar pembangunan bisa dipercepat. Disamping itu, kunjungan Presiden Jokowi juga bermakna empatis bagi rakyat Papua. Yaitu bahwa ada perhatian Pemerintah Pusat terhadp Papua. Itu juga bisa bermakna memotivasi rakyat Papua agar bisa bangkit membangun daerahnya," tegasnya.
Jeirry menyatakan hal itu tidak serta mengikis anggapan melihat Papua dengan kacamata Jakarta. Sebab yang dibutuhkan rakyat Papua bukan hanya soalan infrastruktur dan pembangunan fisik, mereka juga pembangunan manusia dan diperlakukan setara.
"Tentu pembangunan fisik adalah kebutuhan rakyat Papua, tapi belum cukup. Disamping itu ada dua hal lain yang penting di Papua, yaitu: pembangunan manusia Papua dan perlakukan yang setara," tegasnya.
Jerry menyarankan 3 hal agar stigma melihat Papua dari kacamata Jakarta berubah menjadi melihat Papua dari kacamata Papua. Pertama, pembangunan fisik untuk membuka akses ke dan dari daerah-daerah terpencil. Kedua, pembangunan manusia Papua agar berdaya dan mampu menjadi tuan di tanahnya sendiri. Ketiga, perlakuan yang setara agar tidak terus menerus mengalami diskriminasi dalam segala aspek kehidupan. (OL-8)
Apakah Prabowo justru memberikan panggung bagi Gibran untuk unjuk kemampuan sebagai wapres guna menangani masalah sebesar dan sekompleks di Papua?
Untuk tahun ini siswa penerima Program ADEM berasal dari berbagai daerah di enam provinsi di Papua.
Kedatangan mereka ke Jatim patut mendapat apresiasi dan rasa bangga atas prestasi para pelajar asal Papua penerima Program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM)
Dalam kejuaraan atletik yang mempertemukan atlet-atlet terbaik dari berbagai daerah ini, PAC berhasil mengoleksi 6 medali, terdiri dari 3 emas, 1 perak, dan 2 perunggu.
Mensesneg, Prasetyo Hadi, menampik anggapan bahwa Presiden Prabowo Subianto memerintahkan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk berkantor di Papua
Wacana Presiden Prabowo Subianto akan memberi tugas khusus kepada Wapres Gibran Rakabuming Raka untuk berkantor di Papua perlu dipertimbangkan secara matang.
Bukan sekadar peringatan sejarah, Asyura 2025 serukan solidaritas bagi Palestina dan janji setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Jaga NKRI! Temukan tantangan persatuan & strategi memperkuatnya. Artikel ini wajib dibaca untuk Indonesia yang solid!
Pada eklarasi tersebut, sekitar 1.400 orang perwakilan mantan anggota Jamaah Islamiyah siap kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Mantan narapidana teroris dan pengikut kelompok Jamaah Islamiyah (JI) wilayah Sulawesi menyatakan membubarkan diri dan kembali bergabung ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
PERAN aktif generasi muda dalam proses pembangunan harus terus ditingkatkan dengan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam empat konsensus kebangsaan yang kita miliki.
Inche Abdoel Moeis adalah pejuang nasionalis tanpa pamrih, yang berjuang dari Kalimantan Timur dalam membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved