Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PENELITI politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Firman Noor menyebut kekuatan partai nonpemerintah yang saat ini menyisakan tiga parpol yakni PKS, PAN, dan Demokrat, akan sulit menjadi penyeimbang yang kuat.
Elemen masyarakat sipil diharapkan bisa tampil dan solid memerankan fungsi oposisi sebagai kekuatan penyeimbang di luar parlemen untuk mengawasi kebijakan pemerintah.
"Kalau hanya tiga partai di luar pemerintah, akan menjadi penyeimbang yang terbatas. Checks dan balances harus tetap ada. Harus ada yang memainkan peran itu termasuk masyarakat sipil. Bisa dari mahasiswa serta kalangan universitas, tokoh masyarakat, agamawan, pers, dan lainnya," ungkap Kepala Pusat Penelitian Politik LIPI itu saat dihubungi, Senin (28/10).
Ia menuturkan gerakan mahasiswa dan sejumlah elemen masyarakat sipil pada September lalu yang menolak sejumlah RUU kontroversial menjadi contoh peran penyeimbang yang bisa dijalankan publik.
Baca juga : Peran Oposisi Berkurang, Mahasiswa Siap jadi Oposisi Jalanan
Firman menilai, fungsi oposisi dalam arti mengawasi kebijakan pemerintah secara kritis juga bisa diambil oleh sesama partai koalisi pemerintah. Menurut dia, hal itu bisa saja dilakukan karena antarpartai koalisi juga bisa berbeda sikap pada isu-isu tertentu.
Ia mengingatkan seluruh partai politik jangan sampai menjadi kartel yang menafikan pengawasan secara kritis terhadap kebijakan pemerintah.
"Eksistensi oposisi penting sebagai penyeimbang dan oleh karena itu kualitas demokrasi dipertaruhkan. Publik harus bisa menjadi pendukung yang baik bagi upaya penyeimbangan dan pengawasan kekuasaan," ucapnya. (OL-7)
Gemas memiliki misi menjadi organisasi yang mampu menciptakan keharmonisan antara sesama anak bangsa
Kegiatan yang baru pertama kalinya digelar ini bertujuan untuk membangun konektivitas antara perguruan tinggi dengan masyarakat umum
Penyelenggaraan Pilkada yang inklusif menjadi jembatan bagi pemenuhan hak pilih bagi semua golongan.
Hal itu terlihat dari penunjukkan Donny yang telah melanggar Peraturan Gubernur No 5/2018 tentang Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Direksi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Misalnya pada Kamis (15/4), dilaporkan 1.330 kasus baru covid-19. Padahal pada Rabu (14/4) lalu, tercatat 661 kasus baru covid-19 dan Selasa (13/4) sebanyak 828 kasus.
Perlu ada upaya jemput bola dalam mempercepat target vaksinasi covid-19. Sebab, masih ada warga Jakarta yang ragu terhadap efektivitas vaksin.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved