Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Menteri NasDem Diminta Belajar dari Pendahulu

Akmal Fauzi
24/10/2019 08:05
Menteri NasDem Diminta Belajar dari Pendahulu
Presiden Joko Widodo menyerahkan petikan keputusan kepada calon Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Istana Merdeka Rabu (23/10/2019)(MI/RAMDANI)

PARTAI NasDem menaruh harapan besar kepada tiga kadernya yang masuk ke dalam menteri Kabinet Indonesia Maju. Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyebutkan, pihaknya meminta para kader yang ada di kabinet bekerja maksimal membantu jalannya pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. "Mereka belajar dengan kekurangan-kekurangan dari pendahulunya dan seniornya dari posisi apa yang mereka tempatkan sekarang," kata Surya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, kemarin.

Tiga kader NasDem di kabinet, yakni Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate. Siti menjadi menteri yang dipertahankan Jokowi, sedangkan Syahrul dan Johnny baru menjadi menteri.

Di sisi lain, Surya mengatakan, saat ini semua pihak memerlukan pemikiran kritis, bukan hanya NasDem. Pemikiran kritis tersebut, tambahnya, bukan hanya mencari kesalahan maupun kekurangan. Pernyataan itu dilontarkan terkait ucapan Surya sebelumnya yang menyebut NasDem siap menjadi oposisi bila semua parpol menyeberang ke pemerintah. Namun begitu, dirinya menekankan semangat kritis itu harus berpikir konstruktif. "Bagaimana kelemahan kita kembalikan jadi kekuatan bersama. Di sinilah kemampuan tetap berpijak pada objektivitas yang ada. Dengan kondisi itu kita tidak malu hati untuk mengakui kekurangan, kesalahan kita, kemudian memperbaikinya," paparnya.

Dia menerima segala keputusan Jokowi soal susunan kabinet. "Untuk apa membawa tema gerakan perubahan restorasi bangsa ini kalau kita tidak mampu konsisten," ujarnya.

Pada kesempatan itu, Surya turut mengomentari soal ditunjuknya ST Burhanudin sebagai jaksa agung. Posisi tersebut sebelumnya diemban kepada HM Prasetyo yang merupakan salah satu politikus NasDem. "Saya ucapkan selamat bekerja kepada Jaksa Agung yang baru. Kalau ada kekurangan, kesalahan barangkali dari Jaksa Agung pendahulunya dan teruskan juga pemikiran-pemikiran yang baik," jelasnya.

Datangi PKS

Pada kesempatan lain, Wakil Ketua MPR dari Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid menuturkan dalam waktu dekat PKS dan NasDem akan segera mengatur pertemuan. Pertemuan dilakukan dalam rangka menjalin silaturahim politik pasca-pelaksanaan Pemilu serentak 2019. "Hari Rabu depan PKS akan menerima kedatangan NasDem di DPP PKS. Tadi saya di istana bertemu dengan Johnny Plate yang baru dilantik sebagai menteri. Beliau menyampaikan terima kasih atas dukungannya dan nanti berniat untuk datang ke PKS. Kita berharap semua berjalan dengan baik," ungkapnya di Jakarta, kemarin.

Selain mengagendakan pertemuan dengan NasDem selaku partai utama pengusung Jokowi dalam Pilpres 2019, Hidayat juga menjelaskan bahwa PKS akan menemui Presiden Jokowi. Pertemuan dilakukan sebagai bentuk konsolidasi komunikasi politik PKS dengan presiden pascapelaksanaan pilpres. "Bertemu setelah perhelatan bagi-bagi kekuasaan agar tidak ada tafsir kalau kami bertemu untuk meminta kursi. Saat ini PKS masih memberikan kesempatan kepada Jokowi untuk mengatur internal rencana kerja kabinetnya," ungkapnya.

Hidayat menyebutkan, PKS sejauh ini telah mengadakan pertemuan dengan elite-elite parpol lain. Pertemuan itu dilakukan tertutup dan tidak terekspose media massa. "Memang sudah lakukan pertemuan, semalam Sohibul Iman telah ke Kertanegara membalas kunjungan Prabowo ke Majelis Syuro PKS. PKB, Golkar, dan PDIP juga. Nanti giliran NasDem," ujarnya. (Uta/P-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya