Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
AGUS Terawan Putranto akan menjabat sebagai Menteri Kesehatan dalam Kabinet Indonesia Maju selama lima tahun ke depan menggantikan posisi Nila Moeloek. Pria kelahiran Yogyakarta 5 Agustus 1964 ini memulai sepak terjangnya di dunia kedokteran sejak tahun 1990.
Nama Terawan mencuat di permukaan publik setelah penemuan metode cuci otak untuk penderita stroke yang menimbulkan pro kontra di kalangan praktisi dan akademisi kedokteran. Harapan besar kini diemban kepada Terawan, melihat kondisi sistem kesehatan di Indonesia masih perlu banyak koreksi.
Saat dimintai pendapat, Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Hasbullah Thabrany langsung menyoroti masalah Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang perlu segera ditangani.
Hasbullah menyatakan, dirinya menunggu langkah tegas Terawan untuk segera menaikkan iuran BPJS Kesehatan untuk kepentingan masyarakat dan pelayanan kesehatan.
"Yang paling penting beliau (Terawan) harus berani bersikap menaikkan iuran dan meyakinkan Presiden dan Menteri Keuangan bahwa kenaikan iuran, baik pemerintah pusat dan daerah maupun masyarakat masih dalam batas kemampuan fiskal yang besar," kata Hasbullah kepada Media Indonesia, Rabu (23/10).
Dirinya menilai, langkah tegas tersebut harus dilakukan agar kepercayaan masyarakat terhadap JKN tetap terjaga.
Hasbullah tak memungkiri, nantinya akan banyak pro dan kontra yang muncul atas langkah tersebut. Namun begitu, ia meyakini kenaikan iuran BPJS Kesehatan dilakukan untuk perbaikan pelayanan kesehatan di Indonesia.
"Harus berani mengambil kebijakan besar, membenahi sekarang dengan lompatan meskipun banyak diprotes orang. Tapi itu akan membuat masa jabatan lima tahun ke depan akan smooth daripada ditunda tiap tahun," ujarnya.
Di sisi lain, dirinya menilai Terawan juga harus berani memperjuangkan agar anggaran kesehatan dan iuran jaminan kesehatan pada APBN bisa naik dua kali lipat.
"Belanja kesehatan kita baru 3,4% dari PDB, belanja kesehatan publik baru 1,2% dari PDB. Kalau belanja kesehatan publik 3%, itu baru jempolan. Kalau enggak begitu nanti fasilitas kesehatan kita akan ketinggalan dan produktivitas masyarakat tidak terjaga," jelasnya.
baca juga: Presiden Tidak Masalah Menterinya Punya Jabatan di Parpol
Dari sisi kesehatan masyarakat Indonesia, dirinya berharap Terawan bisa memberikan solusi terhadap sejumlah penyakit penyebab kematian yang mengganggu produktivitas SDM.
"Stunting jangka panjang. Yang paling dipritaskan kesehatan ibu, penyakit TBC, hipertensi, dan diabetes. Itu beresin dulu lah," tandasnya. (OL-3)
Selain Tom Lembong, masih ada beberapa mantan menteri era Jokowi yang terjerat kasus korupsi. Berikut beberapa mantan menteri tersebut.
Seharusnya Prabowo berkaca pada kabinet pemerintahan Jokowi.
“Setahu saya ada. Kan Pak Prabowo sudah ngomong kalau nama-nama dari kabinet Pak Jokowi yang bagus-bagus akan juga dipakai untuk membantu beliau."
MENTERI Sosial Tri Rismaharini bungkam saat ditanya rencana mundur dari kabinet Presiden Jokowi. Ia hanya tersenyum dan melambaikan tangan ke awak media, Selasa (3/9).
PDIP berharap reshuffle kabinet di akhir masa jabatan ditujukan untuk meningkatkan kinerja. Pasalnya, persoalan perekonomian rakyat mendesak untuk diselesaikan.
Saat ditanya lebih lanjut soal Menteri ESDM Arifin Tasrif yang akan digantikan oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Presiden enggan menjawab kabar tersebut.
Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PPP Mardiono mengungkapkan suasana pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan enam ketua umum (ketum) partai koalisi pemerintah dipenuhi canda tawa.
Kabar mengenai pertemuan antara Presiden Jokowi dan para ketua umum partai koalisi pemerintahan dibenarkan Waketum PAN Viva Yoga Mauladi. Pertemuan digelar di Istana Merdeka, Selasa ini.
Dia menekankan pilihan NasDem terhadap Anies Baswedan merupakan kemerdekaan sikap dan pilihan yang tidak ada hubungannya dengan koalisi pemerintahan.
Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyindir warna biru sebagai penyebab kekalahan Timnas Kroasia melawan Argentina.
Adi menekankan selama mendukung Jokowi, NasDem selalu menujukan loyalitasnya. NasDem tidak pernah melayangkan protes atau mengkonfrontasi kebijakan Jokowi.
Sejauh ini, dia menilai pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin menunjukkan adanya peningkatan keberhasilan dari waktu ke waktu meskipun masih ada beberapa hal yang perlu perbaikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved