Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
KOMISI untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) telah menerima 150 aduan tindakan kekerasan usai aksi demo ribuan mahasiswa di depan Gedung DPR pada Selasa (24/9) lalu.
Menurut Peneliti KontraS Rivan Lee Ananda, pihaknya mendapatkan aduan yang bermacam-macam seperti adanya penganiayaan, mahasiswa yang terkena gas air mata, pengeroyokan, pelemparan batu, hingga penembakan.
"Pengaduan yang masuk sampai dengan hari ini 20.33 WIB adalah 150 aduan," ujar Rivan saat dihubungi Media Indonesia, Jakarta, Sabtu (28/9).
KontraS juga mendapatkan laporan ada 4 orang yang hilang pascaaksi demonstrasi di depan Gedung DPR RI yang menolak pengesahan Revisi Undang-Undang KUHP dan UU Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Baca juga : Mahasiswa Meninggal, Polri: Kedepankan Asas Praduga Tak Bersalah
"Ada empat orang (yang dilaporkan hilang). 2 pelajar SMK dari Bogor, lalu 2 mahasiswa dari Jakarta," kata Rivan.
Namun, untuk detail nama empat orang yang saat ini masih dicari keberadaan itu, Rivan menolak memberitahukan. Hal itu terkait privasi korban.
"Laporan yang hilang itu maksudnya penangkapan tanpa prosedur yang jelas. Sementara, ketika keluarganya mencari di kepolisian, tidak mendapat kejelasan," tandas Rivan. (OL-7)
Pementasan ini merupakan bagian dari ujian akhir mata kuliah Introduction to Performing Arts Communication dan sepenuhnya diproduksi oleh mahasiswa.
Tim mahasiswa Sampoerna University mempresentasikan Green Asphalt, sebuah inovasi dari Plastic Waste for Sustainable Pavement Centre (PWSPC) Sampoerna University.
Side hustle adalah bisnis sampingan yang tidak hanya menghasilkan pendapatan tambahan, tetapi juga membuka peluang karier dan kewirausahaan yang berkelanjutan.
PT Perusahaan Gas Negara (PGN) terus menunjukkan komitmen dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul dari kalangan muda, khususnya mahasiswa.
Praktik multibahasa menjadi salah satu kunci untuk menarik minat mahasiswa asing untuk belajar di kampus-kampus Indonesia.
Memasuki tahun kedua, program ini memberikan kesempatan bagi para penerima untuk belajar langsung di University of Science and Technology Beijing (USTB).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved