Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MENTERI Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan bahwa ada masukan dari banyak pihak untuk mengkaji kembali terkait pelaksanaan pemilihan anggota legislatif (pileg) yang berbarengan dengan pemilihan presiden-wakil presiden (pilpres).
Jika pileg-pilpres dilakukan serentak, kata Tjahjo, masyarakat justru hanya fokus terhadap gelaran pilpres jika dibandingkan dengan pileg.
Baca juga: Gubernur NTT Tegaskan Rencana Konservasi Pulau Komodo Jalan Terus
"Kemarin kampanya pileg dan pilpres, semua fokusnya ke pilpres, enggak pernah kita dengar adu program calegnya enggak ada. Makanya, itu masukan semua partai, masukan semua anggota DPR, tokoh-tokoh masyarakat juga minta antara pileg dan pilpres untuk dikaji kembali untuk tidak dilakukan serentak," kata Tjahjo di Jakarta, Jumat (27/9).
Jika tidak dilakukan secara berbarengan, kata Tjahjo, itu bukan berarti pelaksanaannya tidak serentak. Pasalnya, kata dia, keserentakan itu sendiri tidak secara detail dijabarkan oleh Mahkamah Konstitusi (MK).
"Keserentakan itu tidak secara detail dijabarkan oleh MK, jam, tanggal, hari, bulan yang sama. Mungkin tahunnya sama, mungkin bisa beda bulan, atau mungkin bisa beda hari," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Kementerian Dalam Negeri mengusulkan revisi Undang-Undang Pemilu dan Pilkada. Revisi tersebut perlu dimasukkan ke dalam prioritas Prolegnas 2020 dan dibahas di awal tahun.
"Saya sudah minta kemarin dalam rapat kerja, jangan sampai nanti pembahasan UU tidak di awal karena nanti akan memengaruhi jika nantinya ada gugatan ke MK, maka masuk ke Prolegnas yang awal tahun lah agar bisa dibahas dulu karena tahun depan sudah mulai Pilkada," tuturnya. (Nur/A-5)
Dukungan itu dilihat dari rekam jejak Jokowi yang dinilai peduli terhadap sepak bola Indonesia, mulai dari inisiasi menyatukan suporter sepak bola hingga pemberantasan mafia sepak bola.
Osas sudah mengetahuin latar belakang capres 2019 dan tahu siapa yang akan dipilih
Seluruh program yang diusung pasangan capres dan cawapres nomor urut 01 fokus agar landasan yang sudah baik ini memberi manfaat dan kesejahteraan lebih besar lagi bagi rakyat.
PEMILU 2019 akan segera digelar. Penyelenggara pemilu, yaitu KPU dan Bawaslu pun dituntut untuk menyiapkan pesta demokrasi tersebut dengan sebaik mungkin. Persiapan yang matang amat diperlukan.
Di Pilpres 2019, kunci kemenangan ada tiga. Pertama, ceruk pemilih di Jawa dan Sumatra yang plus-minus jumlahnya 78,5%. Kedua, ceruk pemilih muslim plus-minus jumlahnya 87,6%. Ketiga, ceruk pemilih muda yang terdiri dari generasi Z dan generasi Y (milenial) yang jumlahnya plus-minus 52%.
PEMILIHAN umum (Pemilu) 2019 banyak diwarnai dengan diskusi dalam isu-isu ekonomi baik di media masa maupun media sosial.
PEMILU tinggal menghitung hari. Bagaimana peta elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden serta elektabilitas partai-partai jelang pemilu?
Bahayanya ialah bahwa NU bisa menjadi satu-satunya penentu keputusan terkait isu-isu agama dan menjadi pemegang kekuasaan dalam hal ortodoksi dan heterodoksi.
Dari total korban terdiri dari 144 orang di antara mereka meninggal dunia dan 883 orang sakit.
AKBP Stefanus mengaku telah menyita dan melihat rekaman kamera pemantau yang menunjukkan pelaku diduga berjumlah dua orang.
Kegiatan yang terpusat di Jl Imam Bonjol di samping Hotel Mandarin itu diadakan untuk menebarkan pesan pemilu damai kepada masyarakat.
Kontribusi yang bisa diberikan masyarakat dalam melawan informasi atau berita hoaks adalah memenuhi narasi dan konten positif di media sosial. Cara itu sangat efektif untuk membendung narasi kebencian di dunia maya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved