Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Prajurit TNI Harus Mampu Berinovasi

Akmal Fauzi
26/9/2019 09:10
Prajurit TNI Harus Mampu Berinovasi
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto(ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

PERKEMBANGAN teknologi serta perubahan sosial menja-di tantangan yang harus dihadapi prajurit TNI. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan para personel TNI harus memperkuat sumber daya manusia yang dimiliki tidak hanya sebagai pengawak alutsista yang modern, tetapi juga yang mengarahkan adaptasi inovasi.

"Kemajuan teknologi memungkinkan menciptakan teknologi baru yang mungkin bisa digunakan untuk tujuan yang bertentangan dengan kepentingan bangsa dan negara," kata Hadi seperti yang dibacakan Inspektur Jenderal TNI Letnan Jenderal Muhammad Herindra dalam Seminar Nasional Transformasi Peran TNI 2045 dalam Dinamika Tantangan Global, di Jakarta, kemarin.

Dalam paparannya, Hadi  mencontohkan kasus serang-an drone ke kilang minyak Arab Saudi. Contoh sederhana lainnya, kata dia, media sosial yang digunakan untuk menggerakkan kerusuhan, bahkan merekrut sel-sel teroris baru.

"Selain itu, secara khusus Indonesia masih berhadapan dengan berbagai bencana alam. Kita juga masih memiliki tantangan berupa gerakan separatisme maupun terorisme. Terdapat pula perubahan iklim dan pertambahan jumlah penduduk yang berkaitan dengan ketersedia-an pangan, energi, ataupun air," jelasnya.

Disebutkan, dengan jumlah penduduk dunia yang akan mencapai 10 miliar jiwa pada 2045, Indonesia diramalkan akan menjadi negara maju dengan produk domestik bruto atau (PDB) terbesar kelima dunia. Indonesia, tambah Hadi, bisa memanfaatkan bonus demografi yang sangat strategis bagi pembangunan nasional.

"Tetapi kita harus mewaspadai pula potensi kegagalan untuk tinggal landas dan mencapai keunggulan," ujarnya.

Karena itu, kata Panglima, prajurit TNI harus menyikapi tantangan tersebut. TNI telah mencanangkan diri untuk menjadi organisasi yang adaptif yang mampu menghadapi perkembangan dunia dengan segala kompleksitas tantangannya.

"Karena itu, TNI harus merumuskan langkah-langkah strategis jangka panjang menjelang 100 tahun Negara Indonesia pada 2045," ujarnya.

Secara terpisah, Akademi Angkatan Udara (AAU) menggelar Seminar Nasional Sains, Teknologi, dan Inovasi Indonesia (Senastindo) 2019 di Yogyakarta, kemarin.

Dalam sambutannya, Direktur Pendidikan AAU Kolonel Pnb Bayu Hendra yang mewakili Gubernur AAU mengatakan Senastindo merupakan bentuk kesiapan untuk menghadapi era revolusi industri 4.0 dalam menghasilkan produk inovasi yang mampu bersaing di dunia internasional serta mampu membangun kemandirian bangsa dan negara, khususnya kemandirian alutsista TNI.

"Di era globalisasi yang membawa konsekuensi bagi setiap individu untuk meningkatkan kemampuan, khususnya di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, serta mengembangkan inovasi," ujarnya.

Untuk menghadapi hal tersebut, diharapkan adanya    sinergitas industri strategi nasional dengan lembaga-lembaga penelitian dan pengembangan sehingga menghasilkan inovasi dalam rangka mendorong pembangunan nasional. (Mal/Ths/P-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya