Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
KAPOLRI Jenderal Tito Karnavian mengajak seluruh pihak untuk mendoakan para anggota TNI dan Polri yang bertugas mengamankan gejolak di Papua.
"Pagi ini, kita sama sama mengirimkan doa kepada seluruh anggota TNI-Polri yang saat ini sedang bertugas di Papua dalam rangka mengamankan Papua yang situasinya masih mengalami gangguan," kata Tito di acara HUT polisi wanita (Polwan) ke-71, di Polda Metro Jaya, Minggu (1/9).
Doa tersebut ditujukan agar anggota TNI dan Polri senantiasa diberikan perlindungan saat menjalankan tugas negara. Tito juga turut mendoakan kepada setiap anggota yang telah gugur saat menjalankan tugas seperti personel TNI Angkatan Darat Sertu Rikson Edi Chandra dari Kodam II Sriwijaya.
"Semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik disisi Tuhan Yang Maha Kuasa dan keluarga yang ditinggalkan memperoleh kekuatan dan ketabahan. Untuk yang terluka mudah-mudahan segera diberikan kesembuhan," ujar Tito.
Baca juga: TNI-Polri Siapkan 10 Truk untuk Pulangkan Demonstran di Jayapura
Sebelumnya, salah satu anggota TNI tewas ketika kerusuhan bergejolak di Kabupaten Deiyai, Papua, Rabu (28/8) lalu.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo berujar saat itu massa yang terdiri dari 150 orang beraksi di depan kantor bupati. Massa meminta bupati menghadiri pembacaan referendum, namun tidak dihiraukan.
Diduga Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menyusupi unjuk rasa tersebut. Anggota TNI dan Polri sampai saat ini masih berusaha meredam unjuk rasa itu.(OL-5)
Unjuk rasa tersebut merupakan reaksi terhadap operasi penangkapan besar-besaran yang dilakukan Lembaga Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) terhadap para migran tidak berdokumen.
Wakil Gubernur California, Eleni Kounalakis, berencana mengajukan gugatan hukum atas keputusan Presiden Donald Trump yang mengerahkan Garda Nasional.
Penegak hukum di Los Angeles bersiap menghadapi malam yang penuh ketegangan usai demonstrasi terkait penggerebekan imigrasi.
Wali Kota LA, Karen Bass, mengatakan tidak ada kebutuhan menurunkan pasukan federal dan kehadiran Garda Nasional menciptakan kekacauan yang disengaja.
LAPD menyatakan unjuk rasa di luar Pusat Penahanan Metropolitan sebagai perkumpulan ilegal dan mengizinkan penggunaan peluru tak mematikan.
Penyidik mengatakan Mohammed Sabry Soliman merencanakan pelemparan bom molotov ke demonstran pawai untuk sandera Israel, selama satu tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved