Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Ibu Kota Baru Tidak Akan Gantikan Fungsi Jakarta

Ardi Teristi Hardi
27/8/2019 14:18
Ibu Kota Baru Tidak Akan Gantikan Fungsi Jakarta
Pakar pembangunan wilayah UGM, Prof Rijanta, M.Sc.(Dok Humas UGM )

PEMERINTAH telah mengumumkan rencana pemindahan ibu kota pemerintahan ke wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian wilayah Kabupaten Kutai  Kertanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Meski ibu kota baru ini akan mengemban fungsi utama di bidang pemerintahan, kota tersebut tidak akan menggantikan keseluruhan fungsi yang saat ini berjalan di Kota Jakarta.

"Ini berbagi fungsi, jadi fungsi pemerintahan yang pindah ke satu titik lain di Indonesia. Fungsi yang lain, fungsi ekonomi, fungsi komersial, ya tetap di Jakarta. Itu tidak akan membangkrutkan Jakarta. Jakarta  tetap akan hidup dan menghidupi daerah hinterland-nya," ujar pakar pembangunan wilayah UGM, Prof Rijanta, M.Sc., lewat keterangan resmi, Selasa (27/8).

Urgensi pemindahan ibu kota, ujarnya, tidak semata-mata didasarkan pada kondisi kemacetan atau kepadatan penduduk yang terjadi di Jakarta. Namun pada fakta bahwa fungsi kota yang dijalankan oleh Jakarta sudah saling menumpuk hingga menimbulkan kompleksitas. Serta demi mewujudkan keseimbangan spasial dalam pembangunan di Indonesia.

"Jakarta itu rumit, macet, karena Jakarta merupakan tumpukan fungsi pelayanan yang sifatnya bercampur. Jakarta mengemban fungsi kota yang banyak sekali, dari fungsi pelayanan yang sifatnya lokal, regional sekitar Jakarta, sampai dengan fungsi nasional dan bahkan yang cakupan layanannya internasional," terangnya.

Pembagian fungsi kota kepada ibu kota yang baru, menurutnya, menjadi hal yang baik bagi kota Jakarta sendiri, kota yang dituju, serta bagi daerah  lain yang menjadi bagian dari pengembangan wilayah ibu kota baru. Baginya, keputusan memindahkan ibu kota ke luar Jawa adalah keputusan yang tepat untuk rencana pembangunan jangka panjang, terutama untuk mengoreksi problem kesenjangan yang semakin parah.

baca juga: Ketua DPR Bacakan Surat Presiden Soal Pemindahan Ibu Kota

"Ini dibutuhkan wawasan jangka panjang. Kalau orang punya wawasan jangka panjang akan setuju dengan gagasan itu. Tapi kalau berpikir jangka pendek pasti tidak akan sejauh itu memikirkan masalah yang sangat besar yang namanya kesenjangan," ucapnya. (OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya