Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
KETUA umum partai politik pengusung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dikabarkan telah mengantongi nama kader potensial sebagai calon menteri.
Demikian informasi yang disampaikan oleh Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya dan Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily ketika dihubungi Media Indonesia dalam kesempatan terpisah, Sabtu (27/7).
Menurut Willy, NasDem secara internal belum membahas nama-nama kader untuk dihibahkan sebagai pembantu presiden. Walaupun demikian, Willy meyakini Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh sudah tahu siapa kadernya yang akan diserahkan kepada presiden terpilih.
"Kalau jumlahnya ada berapa, tentu sesuai kebutuhan presiden untuk periode kedua ini. Intinya, semua kita serahkan kepada presiden saja. Yang pasti pekan depan kita juga akan rilis nama-nama kader NasDem calon pembantu presiden," kata dia.
Terpisah, Ace menilai pihaknya menyerahkan kepada Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto untuk menyampaikan daftar nama kader kepada Jokowi. Ia pun meyakini nama kader terbaik partai berlambang beringin sudah di tangan Airlangga.
Baca juga: Demokrat Tak Khawatir Dengan Pergerakan Gerindra
"Buat Golkar, jika memang kader-kader Golkar dibutuhkan oleh Pak Jokowi dan diminta untuk mengisi jabatan-jabatan yang dibutuhkan untuk kepemimpinan lima tahun ke depan, kami siap untuk memberikan nama-nama tersebut. Dan nama itu semua ada di tangan ketua umum," pungkasnya.
Sebelumnya, Jokowi membeberkan telah meminta parpol koalisi untuk menyerahkan nama-nama calon menteri. Informasi itu disampaikan Jokowi seusai pembubaran Tim Kampanye Nasional di Jakarta, Jumat (26/7). (X-15)
Selain Tom Lembong, masih ada beberapa mantan menteri era Jokowi yang terjerat kasus korupsi. Berikut beberapa mantan menteri tersebut.
Seharusnya Prabowo berkaca pada kabinet pemerintahan Jokowi.
“Setahu saya ada. Kan Pak Prabowo sudah ngomong kalau nama-nama dari kabinet Pak Jokowi yang bagus-bagus akan juga dipakai untuk membantu beliau."
MENTERI Sosial Tri Rismaharini bungkam saat ditanya rencana mundur dari kabinet Presiden Jokowi. Ia hanya tersenyum dan melambaikan tangan ke awak media, Selasa (3/9).
PDIP berharap reshuffle kabinet di akhir masa jabatan ditujukan untuk meningkatkan kinerja. Pasalnya, persoalan perekonomian rakyat mendesak untuk diselesaikan.
Saat ditanya lebih lanjut soal Menteri ESDM Arifin Tasrif yang akan digantikan oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Presiden enggan menjawab kabar tersebut.
Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PPP Mardiono mengungkapkan suasana pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan enam ketua umum (ketum) partai koalisi pemerintah dipenuhi canda tawa.
Kabar mengenai pertemuan antara Presiden Jokowi dan para ketua umum partai koalisi pemerintahan dibenarkan Waketum PAN Viva Yoga Mauladi. Pertemuan digelar di Istana Merdeka, Selasa ini.
Dia menekankan pilihan NasDem terhadap Anies Baswedan merupakan kemerdekaan sikap dan pilihan yang tidak ada hubungannya dengan koalisi pemerintahan.
Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyindir warna biru sebagai penyebab kekalahan Timnas Kroasia melawan Argentina.
Adi menekankan selama mendukung Jokowi, NasDem selalu menujukan loyalitasnya. NasDem tidak pernah melayangkan protes atau mengkonfrontasi kebijakan Jokowi.
Sejauh ini, dia menilai pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin menunjukkan adanya peningkatan keberhasilan dari waktu ke waktu meskipun masih ada beberapa hal yang perlu perbaikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved