Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PERTEMUAN Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tidak membahas negosiasi politik tentang kekuasaan.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengemukakan hal itu menanggapi pertemuan ketiga tokoh nasional yang akan berlangsung hari ini pukul 10.00 atau 12.00 WIB di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Selatan.
"Saya pikir bukan negosiasi. Kalau negosiasi, tidak rame-rame. Anda (media) tidak akan tahu karena tidak diumumkan. Setiap pertemuan silaturahim itu positif, tidak ada ruginya," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, kemarin.
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto pun mengakui Megawati berencana segera melakukan pertemuan dengan Prabowo dalam waktu dekat.
"Pertemuan kedua tokoh ini silaturahim. Ibu Megawati percaya pada kenegarawanan Pak Prabowo dan sama halnya dengan Pak Jokowi. Kepemimpin-an yang menyatukan diwarnai dialog seharusnya dilakukan para pemimpin," ujar Hasto dalam pernyataan tertulisnya, kemarin.
Meskipun berbeda pilihan politik, menurut Hasto, Megawati dan Prabowo sama-sama memiliki komitmen untuk menjalin pembicaraan serta meletakkan kepentingan bangsa dan negara di atas segalanya.
"Rekonsiliasi pascapemilu itu sangat penting. Pertemuan ketiga tokoh bangsa tersebut jangan dimaknai terlalu jauh dengan pembentukan koalisi. Terkait koalisi, fatsun politiknya adalah harus dibahas bersama antara Presiden dan para ketua umum partai politik anggota koalisi," ungkap Hasto.
Koreksi
Wakil Sekjen Partai Gerindra Anggawira menyatakan pertemuan Prabowo dengan Jokowi dan Megawati berlangsung di Jakarta, Rabu (24/7).
Anggawira memastikan pertemuan mereka tidak berlangsung di kediaman Prabowo di Hambalang, Kabupaten Bogor. "Ya, pasti (di Jakarta), menghormati yang lebih senior."
Dia menambahkan, Partai Gerindra berharap dengan komunikasi intens di antara pemimpin bangsa akan tercipta suasana kondusif.
"Meskipun demikian, Gerindra tetap bersikap kritis dan konstruktif. Tantangan ekonomi harus bisa diselesaikan. Ini sangat berat tanpa komunikasi," tandas Anggawira.
Senada dengan pernyataan Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria. Dia menegaskan pemerintahan yang baik tercipta berkat kehadiran oposisi yang melakukan koreksi.
"Kami tidak pernah minta kursi dan jabatan. Itu bukan tipe dan karakteristik Prabowo, Sandi, dan Gerindra," kata Riza.
Dalam penilaian pengamat dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, bangsa ini butuh pemerintahan yang kuat sekaligus oposisi tangguh.
"Jika semua masuk pemerintahan, lalu siapa yang menjadi oposisi? Menjadi oposisi sama mulianya. Pemerintah ada yang mengontrol," ujarnya.
Juru bicara TKN Jokowi-Amin, Usman Kansong, menyatakan seluruh partai pendukung menyambut baik pertemuan Jokowi dan Megawati dengan Prabowo.
"Pertemuan itu tidak harus dikomunikasikan kepada partai koalisi karena tujuannya baik. Semua parpol koalisi menyambut positif," kata Usman, kemarin. (Gol/Ins/Ant/X-3)
Kemampuan yang dimiliki itu dapat diasah sehingga mampu berpartisipasi dalam upaya peningkatan ekonomi di daerah, bahkan nasional.
Perekonomian NTB menjadi bergairah dengan adanya Fornas kali ini.
SEJUMLAH pasal yang mengatur berbagai aspek terkait tembakau pada PP Nomor 28 Tahun 2024 menuai kritik. Aturan ini dinilai berdampak negatif terhadap industri dan petani dalam negeri,
KOTA Batu tak hanya lekat dengan suguhan pemandangan alam, kabut, dan kesejukan udara, tetapi juga hamparan perbukitan dan perkebunan milik warga hadir memanjakan mata.
PEMERINTAH dinilai perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan Over Dimension Overloading (ODOL) serta mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan,
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
Mantan presiden yang masih hidup tinggal tiga orang: Megawati, SBY, dan Jokowi. Sejak Prabowo dilantik menjadi presiden, Prabowo dan Megawati belum pernah bertemu.
ANALIS Komunikasi Politik Hendri Satrio (Hensa) menanggapi pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Joko Widodo (Jokowi) di Solo, Jawa Tengah, pada akhir pekan kemarin.
Pertemuan Presiden Jokowi dan Prabowo berlangsung di Hutan Kota by Plataran, kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat.
Kecurigaan tentang ketidaknetralan akan semakin kuat mengingat Jokowi hanya menemui 3 menteri yang menjadi ketua umum partai pengusung putranya, Gibran Rakabuming Raka,sebagai cawapres.
Hal itu diungkapkan Jokowi pada media seusai melakukan salat Idul Fitri di Masjid Raya Sheikh Zayed, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (22/4)
Menurut dia, organisasi ini menjadi wadah bagi para pihak yang menyambut ide dan gagasan yang sudah dilontarkannya sejak Maret 2021.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved